• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Warta

Mengintip Dapur Siaran Rapemda FM ala Jurnalis MAN 1 Pringsewu

Mengintip Dapur Siaran Rapemda FM ala Jurnalis MAN 1 Pringsewu
Suasana kunjungan jurnalis MAN 1 Pringsewu ke radio Pringsewu FM. (Foto: NU Online/Faizin)
Suasana kunjungan jurnalis MAN 1 Pringsewu ke radio Pringsewu FM. (Foto: NU Online/Faizin)

Pringsewu, NU Online Lampung

“Assalaamualaikum warah matullahi wabarakatuh. Selamat pagi Sahabat Pringsewu FM. Tabik pun. Kita berjumpa lagi dengan Pringsewu FM 107,5 Mhz, media informasi Bumi Jejama Secancanan di LPPL Rapemda Pringsewu FM. Dan untuk kebersamaan kita di pagi hari ini, edisi siaran Sabtu 25 Februari 2023. Farah akan mengisi ruang dengar teman-teman semua dalam program. Selamat pagi Pringsewu”.


Itulah suara Farah, Penyiar Radio Pringsewu FM yang menyapa pendengar Radio kebanggaan masyarakat Kabupaten Pringsewu di pagi itu. Hari itu Farah yang bernama asli Rafa Khalida tidak sendiri di stasiun radio yang terletak tepat di kawasan Rest Area Kabupaten Pringsewu. Ia ditemani para jurnalis muda dari MAN 1 Pringsewu yang tergabung dalam Pengembangan Diri Jurnalistik. Mereka hadir untuk ‘mengintip’ proses siaran acara di dalam studio sekaligus menggali ilmu dan pengalaman Farah menjadi penyiar radio.


Kedatangan jurnalis muda MAN 1 Pringsewu yang berjuluk Laskar Tinta Emas seolah mengobati kekangenan Farah. Pasalnya, Farah sendiri adalah alumni MAN 1 Pringsewu yang saat menjadi pelajar di madrasah tersebut memang menjadi aktif menjadi anggota dari Ekskul Jurnalistik yang dibentuk sejak 2015.


“Sudah tiga tahun menjadi penyiar di Rapemda. Awalnya dari tugas kampus PKL di radio ini. Tapi kemudian diminta menjadi penyiar. Alhamdulillah sangat menikmati profesi ini,” kata alumni Universitas Lampung jurusan Imu Komunikasi ini.


Selain menjelaskan tentang sejarah dan acara-acara yang dimiliki radio resmi milik Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu, Farah juga memotivasi dan mendorong para jurnalis muda untuk terus mendalami dunia jurnalistik. Ia menjelaskan bahwa dunia jurnalistik terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi dan informasi.


“Selain berbasis tulisan, jurnalistik juga mencakup foto, tulisan, audio, dan audio visual, termasuk dunia penyiaran dan public speaking,” ungkapnya.


Ia mengaku banyak ilmu yang didapatkan saat ia menjadi anggota jurnalistik MAN 1 Pringsewu yang kemudian diperdalam lagi di bangku kuliah. Ia masih ingat program Ekskul Jurnalistik MAN 1 Pringsewu ‘One Day One News’ yang menjadi sarana belajarnya untuk membuat berita. Prinsip-prinsip 5 W + 1 H yang dipelajarinya melalui teori kini benar-benar bermanfaat dalam pekerjaannya.


“Awalnya sebelum terbiasa berbicara menjadi penyiar, saya harus menulis dulu script (teks) atau rancangan kira-kira apa saja yang harus saya sampaikan saat siaran,” kata alumni MAN 1 Pringsewu tahun 2017 ini.


Ia mengungkapkan teori dalam belajar di dunia jurnalistik dengan istilah ATM (amati, tiru, dan modifikasi). Dengan cara ini, ia mengungkapkan bahwa dirinya lebih cepat memahami dan membuat karya jurnalistik yang mendukung pekerjaannya. Dengan menikmati pekerjaannya ini ia merasa bahwa pekerjaan yang paling asyik dan nyaman adalah menjadi penyiar.


“Awalnya grogi dan deg-degan berbicara di depan umum menjadi penyiar. Tapi setelah itu jadi terbiasa,” ungkapnya.


Bersama Farah, hadir pula penyiar lain yang tidak kalah lincahnya menyiarkan acara Rapemda, Pipit. Sosok ramah senyum ini pun berbagi tips penyiaran dan memotivasi para anggota jurnalistik untuk lebih tekun berlatih. Menurutnya, antara teori dan praktik dalam jurnalistik harus dilakukan secara berimbang. Pasalnya jurnalistik adalah ilmu aplikasi yang perlu banyak latihan.


Terlebih saat ini, para jurnalis dituntut untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang berubah begitu cepat.


Bukan hanya teori yang diberikan kepada anggota Laskar Tinta Emas, Farah dan Pipit juga mengajak mereka berdiskusi secara langsung yang disiarkan oleh Rapemda. Mereka juga diberi kesempatan untuk mempraktikkan cara-cara siaran dengan tips-tips public speaking yang telah diberikan.


“Terimakasih kepada Mbak Farah dan Mbak Pipit yang telah berbagi ilmu dan memberi kesempatan kami untuk belajar tentang penyiaran. Semoga bisa kami praktikkan dan bermanfaat bagi masa depan kami,” ungkap Raditya, salah satu anggota Laskar Tinta Emas.


Editor:

Warta Terbaru