Warta

Masyarakat Sambut Baik Fundraising Ansor Negeri Besar

Rabu, 21 Juni 2017 | 09:03 WIB

WAY KANAN - PAC Ansor Negeri Besar, Way Kanan, berbagi 50 paket sembako kepada masyarakat kurang mampu di Kampung Tegal Mukti. Dengan bersemangat, kader Ansor di daerah berbatasan dengan Kabupaten Tulangbawang Barat itu menggalang donasi atau fundraising kepada Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) setempat. "Di luar dugaan, gerakan kami justru mendapat apresiasi positif. Banyak KBNU yang menyatakan diri siap menjadi dermawan. Insya Allah, tahun depan dermawan yang ingin berbagi akan lebih banyak. Gerakan penggalangan dana ternyata menyenangkan," ujar Ketua PAC Ansor Negeri Besar Imam Muhtadi melalui Ketua Ranting Ansor Tegal Mukti Filial Sa'adilah, di Way Kanan, Rabu (21/6/17). Sebanyak 50 paket sembako, berisi dua kilogram gula pasir, satu kilogram tepung terigu dan satu liter minyak goreng dibagikan serempak di lima masjid dan dua langgar. Di sela berbagi sembako, kader Ansor setempat juga mempromosikan Rumah Pangan Kita (RPK) kepada masyarakat. "Kami berusaha selektif saat hendak berbagi. Kami data awal terlebih dulu siapa berhak menerima," kata Saad lagi. Ia mengapresiasi, kader Ansor Tegal Mukti yang baru dilantik beberapa hari menjelang puasa ramadhan 1438 H oleh Ketua PC GP Ansor Way Kanan Gatot Arifianto mampu kompak dalam bergerak mencari dermawan hingga membagi sembako. Menurut Saad pula, bimbingan diberikan PC GP Ansor Way Kanan sangat masuk akal dan menambah pengalaman kader dalam mengelola organisasi nirlaba. Dalam membimbing kader, Gatot seringkali mengajak diskusi, baik tatap muka atau melalui pesan dalam grup. Selain itu, aktivis Gusdurian itu juga sering membenturkan kader pada masalah. "Banyak kader yang marah. Wajar karena itu proses. Namun setelah arahan dijalankan dan selesai, kader-kader Ansor justru tersenyum dan percaya diri karena bisa merampungkan masalah," kata dia lagi. Setiap gerakan, menurut dia lagi, sudah bisa diprediksi hambatan dan solusinya. "Jalan baik untuk regenerasi organisasi ialah membuat kader bertemu masalah dan  bagaimana menyelesaikannya. Kenyataan di lapangan beda dengan pemikiran yang kadang ragu atau sejenisnya. Saya mengajak kader Ansor untuk tidak bicara tidak bisa sebelum mencoba untuk berhasil," kata Gatot.  (Syuhud Tsaqafi)