Pringsewu, NU Online Lampung
Ibu-ibu muslimat NU Pagelaran Pringsewu yang tergabung dalam Jama’ah Khatmil Qur’an mempunyai cara tersendiri untuk lebih meningkatkan rasa kekeluargaan dan menambah kecintaan pada Al-Qur’an. Mereka menggelar Safari Religi dengan beberapa spot destinasi yang berada di seputar Kabupaten pringsewu.
Kegiatan ini dilepas langsung oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Pringsewu H Taufik Qurrohim di halaman Masjid Al-Ishlah pagelaran, Sabtu (11/12/2021)
Salah satu pengurus, Faiqoh Mutmainah mengatakan bahwa kegiatan ini diawali dengan shalat dhuha berjamaah di Masjid Islamic Center Pringsewu. Di Islamic Center ini, jamaah juga menikmati keindahan bangunan yang dihiasi dengan taman-taman di depannya.
“Setelah itu kita meluncur untuk ziarah ke Makam KH Ghalib yang berada di daerah Kuncup Pringsewu Barat,” jelasnya.
KH Ghalib sendiri adalah tokoh pejuang muslim di Kabupaten Pringsewu yang wafat ditembak oleh pasukan Belanda. Ia menjadi salah satu pejuang yang rela mengorbankan jiwa, harta, dan raganya untuk membela kemerdekaan Indonesia. KH Ghalib juga merupakan murid dari pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy’ari.
Pada saat berada di makam KH Ghalib, hadir pula salah satu keluarga KH Ghalib yang saat ini meneruskan pengelolaan masjid KH Ghalib yakni KH Syamsul Maarif. Dalam kesempatan tersebut, Kiai Samsul menjelaskan kepada para jamaah sekilas perjalanan KH Ghalib sampai bisa tinggal di tanah Lampung.
“Setelah berziarah, kita menuju kawasan bendungan untuk khatmil qur'an dengan mengkhatamkan qur’an 1 kali di masjid bendungan,” jelasnya.
Di kawasan bendungan yang saat ini sudah menjadi destinasi pariwisata favorit masyarakat, jamaah juga melakukan penanaman pohon penghijauan. Di bendungan yang diresmikan oleh Presiden Jokowi belum lama ini, para jamaah menanam sejumlah pohon dengan harapan menjadi bagian ikhtiar ikut merawat lingkungan.
“semoga menjadi kegiatan ini menjadi penyemangat untuk terus mencintai Al-Qur’an sekaligus mempraktikkan kandungan isinya dalam kehidupan. Semoga berkah,” pungkasnya. (Muhammad Faizin).
