Warta

Jaga Adabmu dengan Alquran

Senin, 28 November 2016 | 10:24 WIB

Jaga Adabmu dengan Alquran Oleh : Rosihun AKHIR-akhir ini Alquran menjadi viral hampir di seluruh media di Indonesia. Entah sisi kanan atau sisi kiri, entah kawan entah lawan semuanya mengatakan bahwa perbuatannya karena “mencintai” Alquran. Mari jangan koreksi orang lain, baik kawan terlebih lagi lawan. Tanyakan pada diri, sudahkah diri ini benar mencintai Alquran?. Dahulu, Alquran itu jimat. Orang memiliki Quran bertahun-tahun tak ganti-ganti, dirawat, dijaga, dibaca, dipelajari, dipahami, dan yang terpenting diamalkan. Begitulah para pendahulu mencintai dan memuliakan Alquran. Alquran bukan penghias lemari, tapi penghias diri. Alquran bukan isi tas, tapi isi hati. Alquran bukan bacaan dalam hidup, tapi tuntunan dalam hidup. Alquran itu Imam, bukan makmum. Alquran itu dalil kebenaran, bukan dalil pembenaran. Sekarang ini Alquran jumlahnya bertebaran, bahkan para penghafalnya juga luar biasa banyaknya. Terkadang jumlah Quran wakaf/infaq/hibah di masjid jumlahnya lebih banyak dari jamaahnya. Lantas siapa yang membaca?. Sungguh kemuliaan yang besar bagi para Ahlul Quran, terlebih Hamilul Quran (para hafizd-hafizdoh). Rasul telah menjamin dalam sabdanya bahwa orang tua mereka akan diberi mahkota yang lebih bercahaya dari cahaya matahari di bumi (HR Abu Dawud). Jika orang tuanya saja mendapat kemuliaan seperti itu, apalagi mereka para ahli Quran (pelakunya)? Namun, membaca dan menghafal saja tidak cukup. Apalagi di zaman akhir ini Rasul telah mengingatkan akan adanya umat islam yang bagus bacaan Qurannya namun tak mengambil apapun dari yang ia baca. Bahkan bacaannya tidak melewati kerongkongan (apalagi masuk di hati). Alquran hanya indah di bibir semata. Naudzubillah. Man aroda ayyatakallama ma’allohi fal yaqroil quran “Barang siapa ingin bercakap-cakap dengan Allah, hendaknya ia membaca Quran”. Seperti apa adab bercakap dengan Allah? Jika kepada raja saja digunakan bahasa sopan sekali (kromo inggil) apa lagi kepada Maharaja Diraja?. Jika kepada kekasih saja digunakan bahasa termanis, lantas semanis apa bahasa untuk Penghulu Para Kekasih?. Jangan sampai sudah susah payah kita menghafal, sudah lelah kita membaca namun Alquran justru melaknat kita karena kita termasuk golongan yang ke dua. Sebelum belajar lebih jauh tentang Alquran, belajar-lah labih dahulu akhlaq dengan alquran. Berikut beberapa adab dalam membaca alquran:
  1. Dalam keadaan suci
  2. Niat taqorrub ilalloh
  3. Membaca sholawat dan salam untuk sang pembawa dan penyampai alquran
  4. Membaca ta’awudz dan basmalah
  5. Memegang alquran dengan kedua tangan dan membuka mushaf dengan tangan kanan
  6. Menghadap kiblat
  7. Posisi Alqur’an lebih tinggi dari pusar
  8. Memperhatikan aturan dan hukum bacaan Alquran
  9. Memperbagus bacaan Alquran (karena suara yang indah akan menambah keindahan Alquran)
Semoga Allah membukakan rahasia-rahasia disetiap huruf Alquran, menjadikan Alquran imam (penuntun) hidup kita karena kemuliaan nabi junjungan kita Muhammad SAW dan semua yang dibawanya, khususnya Alquran. Wallohu a’lam bisshowab. (Penulis adalah mahasiswa di Universitas Lampung)