Warta

IPNU-IPPNU Lamteng dan Comunitas Sekelik Sedulur Gelar Donor Darah

Ahad, 30 Oktober 2016 | 17:32 WIB

LAMPUNG TENGAH - Peringatan Hari Sumpah Pemuda dijadikan sebagai momentum kebangkitan kaum muda untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Sebagaimana yang dilaksanakan oleh Ikatan pelajar putra-putri NU ( IPNU-IPPNU) Lampung Tengah bekerjasama dengan Komunitas Sekelik Sedulur yang memperingati Sumpah Pemuda dengan menggelar kegiatan donor darah dan pembacaan Shalawat Simtudduror, Sabtu  (20/10). Kegiatan yang disponsori Rumah Makan Kampueng Nelayan Bandar Jaya tersebut ditujukan untuk menanamkan rasa kepedulian bagi para pemuda untuk berbagi dengan sesame melalui kegiatan bdonor darah. Kegiatan donor darah sendiri dilakukan oleh tim dari PMI komplek RSU Demang Sepulau Raya. Dari kegiatan yang dilakukan oleh IPNU-IPPNU Lamteng dan Comunitas Sekelik Sedulur tersebut, setidaknya menghasilkan sebanyak 16 kantong darah. Setelah mengadakan kegiatan donor darah, pada malam harinya diadakan pembacaan Shalawat Simtudduror yang menghadirkan Habib Umar Bin Muhdor Al Haddad dari Bandar Lampung. img-20161030-wa0002 Ribuan Hadiri Sholawat  Tidak kurang dari 1000 jamaah antusias menghadiri pembacaan shalawat tersebut. Nampak hadir pula dalam acara tersebut pengasuh Ponpes Daru Hidayah Kyai Haris Mahfadzi, Kyai Ahmadi dari Nambah Dadi, Gus Syaikhul Ulum Syuhada dari Ponpes Wali Songo Sukajadi Bumi Ratu Nuban, KH.Syahrul Munir Ponpes Tri Bhakti Al Falah, Ketua Majelis Sholawat simtudduror Lampung H.Sri Mulyono, Ketua PC IPNU-IPPNU Lamteng, pengurus Ansor, Fatayat dan juga Muslimat Lampung Tengah. Dalam sambutannya, Ketua Panitia Abdul Mukahfi menyatakan bahwa acara dilaksanakan untuk menumbuhkan rasa cinta para pemuda pemudi Khususnya Lampung Tengah terhadap Rasul melalui Shalawat. “Semoga Lamteng aman aman dan sejatera terbebas dari tindak kejahatan, kekerasan maupun tawuran,” katanya. Sementara itu Ketua PC IPNU Lamteng Edi Hermawan mengatakan kegiatan tersebut adalah merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap tahunnya. “Ini adalah tahun kedua dilaksanakan. Pertama pada tahun 2015 lalu kita mengadakan kegiatan ngaji budaya, dan tahun ini kita coba bergerak mengisi semangat sumpah pemuda melalui Shalawat Simtudduror. Semoga kegiatan semacam ini dapat terus lestari dan memberikan manfaat, khususnya bagi semua kader IPNU-IPPNU Lamteng,” jelasnya. Edi juga berharap doa dan dukungan dari para ulama dan kyai NU agar IPNU-IPPNU dapat terus bangkit dan berkarya untuk kemaslahatan ummat. “Pemuda yang sejati adalah yang berani mengatakan inilah saya, bukan seorang pemuda sejati yang mengatakan beginilah bapak saya,” ujarnya. (Sunarto)