WAY KANAN - Peringatan Hari Toleransi di Way Kanan, Rabu (16/11) diramaikan dengan foto mempromosikan perdamaian, kemanusiaan dan kebangsaan yang berisi kutipan-kutipan inspiratif.
Sebelum foto, pemantik diskusi dan peserta Jagongan Ramik Ragom (ramai beragam) dipersilakan bebas memilih dan membaca.
“Hasilnya ternyata cukup efektif ketika mereka membaca terlebih dahulu. Rata-rata mengamini kutipan-kutipan yang ada dan mendiskusikan kebaikan kutipan dipilih meski sejenak,” ujar penggiat Gusdurian Lampung, Gatot Arifianto, di Blambangan Umpu, Kamis (17/11).
Sebenarnya, kata dia, kutipan inspirasi toleransi termudah dicari di internet ialah dari KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Namun demikian, penghormatan atas keberagaman harus dimunculkan pada kegiatan tersebut.
Gatot menambahkan, aktivis Pemuda Khatolik Way Kanan Andreas Natalis Sapta Aji justru memilih berpose dengan properti yang bertuliskan #BedaSetara #DamaiRamaiRamai #RamaiRamaiDamai yang memuat kutipan Sayyidina Ali: “Mereka yang bukan saudaramu seiman, saudaramu dalam kemanusiaan.”
Aji yang juga anggota Kelompok Kerja Wartawan (Pokjawan) Way Kanan itu juga berpose dengan properti yang memuat kalimat inspiratif dari KH Hasyim Asyari: “Agama dan Nasionalisme adalah dua kutub yang tidak berseberangan. Nasionalisme adalah bagian dari agama, dan keduanya saling menguatkan”.
Adapun sejumlah anggota Ikatan Pemuda Nahdlatul Ulama (IPNU) memilih berpose dengan properti yang memuat kalimat inspiratif dari KH Ahmad Dahlan: “Kasih sayang dan toleransi ialah identitas umat Islam.”
Sejumlah pelajar SMAN 1 Baradatu terlihat berpose dengan properti memuat kalimat inspiratif dari Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY): “Dalam mengekspresikan kebebasan, sandingkanlah dengan kepatuhan pada aturan hukum dan toleransi.”
Aktivis Pemuda Muhammadiyah, Nasrullah, justru memilih berpose dengan properti memuat kutipan inspiratif Gus Dur: “Kemajemukan harus bisa diterima tanpa ada perbedaan.”
Kutipan lain dalam properti untuk foto promosi perdamaian ialah dari Mahatma Gandhi: “kekerasan adalah senjata orang yang berjiwa lemah.”
Ada juga kutipan inspiratif dari Bunda Teresa: “Buah dari perenungan adalah doa. Buah dari doa adalah iman. Buah dari iman adalah cinta. Buah dari cinta adalah pelayanan. Buah dari pelayanan adalah kedamaian.”
“Pesan-pesan kemanusiaan, toleransi dan kebangsaan bisa dikatakan sampai pada kegiatan itu. Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang berkenan terlibat merawat kebhinekaan di Way Kanan. Termasuk kepada Ketua PC Fatayat NU Rosmalia Resma yang mendadak mau menjadi moderator,” kata Gatot yang juga Ketua PC GP Ansor Way Kanan itu pula.
Kegiatan tersebut merupakan Sakai Sambayan (gotong royong/kerjasama) Gusdurian Lampung, Pesantren Assidiqqiyah 11, DPD KNPI, KAHMI, Pemuda Muhammadiyah, Peradah, Pemuda Katolik, Pokjawan, SMAN 1 Baradatu, SMK Kesehatan Cahaya Darma, Yayasan Bakti, Karang Taruna, dan PAC GP Ansor Baradatu. (Syuhud Tsaqafi)