• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Warta

FKUB Pringsewu Gelar Temu Tokoh Lintas Agama Hadapi Tahun Politik, Ini Hasilnya

FKUB Pringsewu Gelar Temu Tokoh Lintas Agama Hadapi Tahun Politik, Ini Hasilnya
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pringsewu menggelar acara temu Tokoh Lintas Agama di Hotel Urban Pringsewu pada Sabtu (15/7/2023)
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pringsewu menggelar acara temu Tokoh Lintas Agama di Hotel Urban Pringsewu pada Sabtu (15/7/2023)

Pringsewu, NU Online Lampung

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pringsewu menggelar acara temu Tokoh Lintas Agama dalam menghadapi tahun politik 2024. Kegiatan ini digelar di Hotel Urban Pringsewu pada Sabtu (15/7/2023) dan dihadiri oleh para tokoh agama dari unsur ormas seperti MUI, NU, Muhammadiyah, LDII, serta dari tokoh lintas agama Islam, Katolik, Kristen, Hindu, dan Budha.


Ketua panitia kegiatan tersebut H Dian Arif Rahman mengatakan bahwa latar belakang digelarnya acara tersebut adalah fakta bahwa Indonesia adalah Negara plural. Keberagaman yang ada di Indonesia yang tak ternilai harganya adalah suatu kekayaan bangsa. 


“Keberagaman yang dimiliki Bangsa Indonesia jika terjaga dengan baik akan tampak seperti mozaik yang  indah, tetapi  sebaliknya, jika perbedaan yang ada tidak dirawat, maka akan menjadi senjata yang bisa memecah belah bangsa Indonesia,” ungkapnya pada acara bertajuk Pemilu Rukun Tanpa Hoaks dan Politik Identitas.


Definisi Pluralisme agama lanjutnya, seringkali disalahpahami maknanya menjadi kontroversi bagi sebagian kalangan.  Hal ini disebabkan adanya pemaknaan sepihak mengenai definisi Pluralisme itu sendiri. Pluralisme agama menurutnya bukanlah bermaksud untuk menyamakan agama, namun hanya sebatas mutual respect (saling menghormati).


Dalam konteks Kebangsaan, membangun komitmen kebangsaan merupakan hal penting yang tidak dapat diabaikan oleh bangsa Indonesia, karena sebagai identitas dan jati diri bangsa dan negara Indonesia".


Dengan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila, menjaga dan merawatnya merupakan komitmen bangsa dan negara Indonesia untuk melestarikan masa depan Indonesia dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang beraneka ragam.


“Oleh karena itu, FKUB Kabupaten Pringsewu memberikan perhatian khusus dengan membekali  kepada para tokoh dan pemuda lintas agama di kabupaten Pringsewu agar dapat  mengimplementasikan moderasi beragama dan wawasan kebangsaan dalam menghadapi tahun politik 2024. Agama adalah ultimate value (nilai tertinggi) yang rawan digunakan untuk kepentingan sesaat. Agama harus menjadi pemersatu bukan pemecah dengan menggunakan simbol-simbol agama,” jelasnya.


Pemilu dan Pemilu Kada merupakan pesta demokrasi agenda 5 tahunan nasional yang sangat penting. Sehingga diperlukan peran para tokoh lintas agama untuk menjaga kedamaian antar dan inter pemeluk Agama dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.


Kegiatan ini jelasnya, bertujuan untuk menjalin dan memperkokoh tali silaturahmi antarumat beragama dan menjaga kerukunan dalam-dalam isu-isu keagamaan. Selain itu diharapkan bisa memupuk semangat kerukunan dan toleransi antar umat beragama, dalam menghadapi tahun politik serta mencegah anarkis menjelang, selama, dan pasca pemilu.


“Mengajak generasi milenial untuk menghindari motif politik identitas berupa hoaks,hatespeech, dan black campaign dan mengajak generasi milenial untuk menjadi agen-agen pemersatu untuk mempertahankan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita juga mendukung Suksesnya Pemilu 2024 yang Rukun, Aman dan Damai,” jelasnya.


Kegiatan ini dikemas dalam bentuk dialog dengan 3 nara sumber yakni Ketua FKUB Pringsewu KH Mahfudz Ali dengan materi FKUB dan Moderasi Beragama, Wawasan Kebangsaan dan Kerukunan oleh Dr. Abdul Qodir Jaelani (akademisi UIN Radin Inten Lampung), dan Antisipasi hoak dan Politik Identitas oleh Warsito (Anggota KPU Provinsi Lampung).

Dalam pertemuan tersebut dihasilkan deklarasi menolak politik identitas dan hoaks yang ditandatangani oleh tokoh agama dari Islam, Katolik, Kristen, Hindu, dan Budha dan dibacakan oleh tokoh agama Islam dari unsur Ormas Muhammadiyah Ustadz Imam Baihaqi.

Hadir juga dalam deklarasi tersebut Kepala Badan Kesbangpol Pringsewu Sukarman, dari Kementerian Agama M Sakban, Ketua MUI Pringsewu H Sugimin, Ketua PCNU Pringsewu H Taufik Qurrohim dan segenap pengurus FKUB yang merupakan para tokoh lintas agama di Pringsewu. (Muhammad Faizin)


Editor:

Warta Terbaru