BANDAR LAMPUNG - Refleksi kebangsaan dan ikrar damai Indonesia dalam haul Gus Dur ke-7 dihelat dengan tema “Merawat Persatuan dalam Keberagaman”. Acara ini diselenggarakan oleh DPD KNPI Kota Bandar Lampung dan Klasika (Kelompok Studi Kader) di Gedung Teater Terbuka, Pasar Seni Enggal, Bandar Lampung, Kamis (29/12/2016).
[caption id="attachment_7282" align="alignleft" width="416"]

REFLEKSI KEBANGSAAN. Para pemateri dalam diskusi refleksi kebangsaan yang dihelat KNPI Kota Bandar Lampung baru-baru ini.[/caption]
Diskusi dalam rangka refleksi kebangsaan ini menghadirkan narasumber Ahmad Yulden Erwin sebagai budayawan, Chepry Chaeruman Hutabarat sebagai aktivis, Pendeta Reva sebagai tokoh lintas agama, Dr. Alamsyah M.Ag sebagai cendikiawan muslim serta Rismayanti Borthon sebagai moderator yang mengawal diskusi tersebut. Musik kebangsaan yang dibawakan oleh Bengkel Peradaban juga turut mengiringi diskusi kedamaian tersebut.
“Kehidupan Gus Dur dalam Kebhinekaan yang merupakan ciri bangsa indonesia, menjadi inspirasi terselenggaranya diskusi ini, yang diharapkan akan menjadi teladan oleh seluruh elemen dan para pemuda agar terciptanya kedamaian di Indonesia,” terang Ketua Pelaksana, Lukmansyah.
Di akhir acara, pembacaan Ikrar Damai Indonesia dipimpin oleh Ketua DPD KNPI Kota Bandar Lampung, Sudibyo Putra dan diikuti oleh seluruh elemen mulai dari BEM, Kepolisian, TNI, Penggiat Seni serta seluruh organisasi Kepemudaan yang ada di Lampung.
(rafa)