• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Warta

Dosen STIT Pringsewu Raih Gelar Doktor Melalui Life Cycle

Dosen STIT Pringsewu Raih Gelar Doktor Melalui Life Cycle
Dosen STIT Pringsewu Raih Gelar Doktor Melalui Life Cycle
Dosen STIT Pringsewu Raih Gelar Doktor Melalui Life Cycle

Pringsewu, NU Online Lampung

Kabar gembira datang dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pringsewu, salah satu dosennya yang bernama Dedi Irawan menyelesaikan sidang ujian doktor bidang Ilmu Ekonomi Konsentrasi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila).


Life cycle adalah proses suatu produk mulai dari peluncuran sampai penarikan kembali dari pasar. Dedi Irawan dalam disertasinya mengambil judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen dengan Menggunakan Pendekatan Life Cycle Pada Perusahaan Publik di Indonesia. 


Disertasi tersebut telah mendapatkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Nomor Pencatatan 000354357.


Dedi Irawan mengatakan, keterbatasan ekonomi atau kesibukan yang ada, bukan menjadi penghalang untuk meraih cita-cita yang lebih tinggi. 


“Selama ada niat dan keinginan keras, maka tidak ada yang tidak mungkin. Harus kerja keras dan jangan gampang menyerah dan tak lupa pula harus disertai doa,” ujar pria yang dilahirkan di Sukaagung, Kecamatan Bulok, Kabupaten Tanggamus, 15 Maret 1981 itu.


Ia mengatakan kalau ingin enak, maka suka tidak suka pasti melewati keletihan, kejenuhan, hingga kegagalan. 


“Tidak ada orang sukses langsung sekejab jadi sukses. Semua pasti melewati proses yang terpenting jangan mudah menyerah. Kalau ditegur atau dicibir jangan lantas lemah atau mundur. Melainkan menjadi penyemangat untuk melangkah maju,” ungkap anak kedua dari lima bersaudara itu.


Ia berharap perjalanan proses pendidikannya ini akan menjadi motivasi khususnya bagi kedua putranya dan umumnya bagi masyarakat Kabupaten Pringsewu, bahwasa melalui pendidikan bisa bermimpi.


Dedi menceritakan masa kecilnya yang dilahirkan dari keluarga kurang mampu serta pernah menjadi buruh batu bata selama 14 tahun untuk melanjutkan studinya tidak membuatnya patah semangat untuk menempuh pendidikan formal mulai dari SD sampai jenjang S3. Bahkan kakak dan adiknya hanya berpendidikan lulusan Sekolah Dasar.  


“Sebagai seorang yang terlahir dari keluarga yang kurang mampu, saya meraih gelar Doktor yang telah dicapai saat ini tidak mudah, penuh pengorbanan dan perjuangan. Pernah sempat putus sekolah karena terkendala biaya, namun dengan kerja keras akhirnya bisa menyelesaikan pendidikan,” kata putra pasangan Sukandi dan Samah itu.


Adapun pengalaman publikasi ilmiah yang dipublish di Jurnal Bereputsi yaitu The Effect of Economic Value Added, Market Value Added, Earnings Per Share and Firm Size on the Return of Islamic Stocks in Manufacturing Companies Listed in ISSI. Kemudian Dividen Policy By Using A Life Cycle Approach For Public Companies In Indonesia. 


Dedi Irawan juga berhasil menerbitkan dua buku yang berjudul Live Cycle & Kebijakan Dividen di Indonesia serta Ekonomi Manajerial.


Hadir dalam ujian tersebut Rektor Institut Bakti Nusantara (IBN) Lampung H Fauzi, Ketua STIT Pringsewu Dwi Rohmadi Mustofa, Direktur Pascasarjana STIT Pringsewu H Salamun, Ketua STEBI Tanggamus Riki Renaldo, Dekan Fakultas Komputer IBN Lampung M Muslihudin, serta puluhan dosen STIT Pringsewu, IBN Lampung, STEBI Tanggamus, dan keluarga besar promovendus. 

(Idris)
 


Warta Terbaru