• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Warta

Ciptakan Santri Intelektual, STISDA Lampung Tengah Gelar PBAK dan Mapaba PMII

Ciptakan Santri Intelektual, STISDA Lampung Tengah Gelar PBAK dan Mapaba PMII
Ciptakan Santri Intelektual, STISDA Lampung Tengah Gelar PBAK dan Mapaba PMII (Foto: Istimewa)
Ciptakan Santri Intelektual, STISDA Lampung Tengah Gelar PBAK dan Mapaba PMII (Foto: Istimewa)

Lampung Tengah, NU Online Lampung

Menghadapi tahun akademik 2023/2024 sivitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Darusy Syafa’ah (STISDA) Lampung Tengah menyelenggarakan Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan (PBAK) sekaligus Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Sabtu-Ahad (19-20/8/2023). 


Ketua STISDA Lampung Tengah, KH Andi Ali Akbar mengatakan, fase mahasiswa ini adalah sesuatu yang istimewa.


“Karena selama empat tahun ke depan atau lebih mahasiswa akan mengalami proses pendidikan tinggi yang bernafaskan lingkungan pesantren. Mahasiswa era milenial harus terus menjaga karakternya yang mandiri, tekun, jangan putus asa, pantang menyerah,” ujarnya. 


Menurut alumni program doktoral UIN Sunan Ampel, Jawa Timur itu, sebagai bagian dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), STISDA mempunyai tanggung jawab untuk mengisi ruang-ruang kosong yang ada dalam lingkungan masyarakat kelak. 


“Dan dimulai sejak dari kampus ini mahasiswa ditempa. Jadilah intelektual yang santri, dan santri yang intelektual. Mohon doanya kepada seluruh lapisan masyarakat, semoga kegiatan ini berjalan lancar, dan berkah untuk semua calon kader-kader muda bangsa,” ungkapnya. 


Ia melanjutkan, PBAK dan Mapaba PMII 2023 ini mengusung tema, Merawat Tradisi Akademik, Moderasi Beragama dan Wawasan Gerakan Kemahasiswaan. 


Ketua Program Studi (Kaprodi) Hukum Keluarga Islam, Muhammad Sirojudin Sidiq mengatakan, menjadi mahasiswa harus rajin membaca buku, berdiskusi, dan berdialektika dengan lingkungan sekitar. 


“Di era digital yang semakin cepat ini, mahasiswa harus menguasai teknologi informasi, jangan menjadi mahasiswa yang pasif. Jadilah mahasiwa responsif, peka dengan problem masyarakat lokal, hingga isu-isu nasional, bahkan internasional,” ungkapnya. 


Ia mengatakan, dengan ciri khas perguruan tinggi berbasis pesantren, maka wajah STISDA Lampung Tengah bagian dari Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama yang ada di Indonesia. Maka mahasiswa selama kuliah di kampus hijau ini berproseslah dalam wadah PMII.

(Akhmad Syarief Kurniawan)
 


Warta Terbaru