Pesawaran - "Nahdlatul Ulama (NU) tidak perlu khawatir dalam kaderisasi, sebab IPNU masih aktif dan eksis dalam pengabdian di NU," demikian disampaikan Dr H Hilmi Muhammadiyah, Presidium Pengurus Pusat Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dalam sambutanĀ penutupan Konferensi Besar (Konbes) dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Pondok Pesantren Minhadlul Ulum Pesawaran, Lampung, Sabtu (20/10).
Ia berharap agar seluruh pengurus wilayah (PW) bisa aktif, tidak hanya aktif ketika mau kongres saja. *Jangan sekali-kali kita tiba-tiba menjadi IPNU," katanya.
Di NU organisasi NU, lanjutnya,Ā banyak sekali NU naturalisasi. "Banyak sekali orang-orang datang ketika butuh saja, mengaku NU ketika butuh saja. Jadilah NU yang tulen yang mengabdi dan berbuat pada NU."
Hilmi menyatakan, kita menghadapi perkembangan global, munculnya aliran atau paham yang mendeskripsikan NU. Yang anti ahli sunnah wal jama'ah, menghidupkan kegiatan-kegiatan anti aswaja. Oleh sebab itu kita harus menguasai teknologi, sehingga substansi dakwah bisa terealisasi secara baik.
Menurut senior IPNU ini, IPNU adalah kontributor utama NU. Sebab di NU diajarkan kaderisasi, administrasi, dan ilmu, serta amaliyah NU. Ia berharap agar seluruh kader tetap menggelorakan jiwa IPNU sebagaimana slogan; belajar, berjuang, bertaqwa. "Kami majelis alumni akan selalu mendukung setiap kegiatan yang dilakukan IPNU di manapun berada," pungkasnya.
(Disisi Saidi Fatah)