Warta

Menuntut Penista Alquran Kok dengan Menistakan Alquran

Senin, 7 November 2016 | 16:03 WIB

BANDAR LAMPUNG - Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Universitas Lampung (Unila) mengajak umat muslim untuk memahami kitab suci Alquran dengan membaca seksama dan kontinu sehingga tidak salah kaprah. KMNU Unila menyayangkan aksi bela Islam dan Alquran yang tidak selaras dengan tuntunan-tuntunan terkandung dalam kitab suci. Salah satu bagian yang dimaksud adalah menyebarkan berita bohong melalui media sosial dan media massa online pasca aksi. “Dengan menyebar berita bohong, itu sama saja menuntut penistaan Alquran dengan menistakan Alquran. Jadi patut dipertanyakan, dan harus belajar lagi,” ujar kader KMNU Unila M Nurhidayat Rosihun, di Bandar Lampung, Sabtu (5/11/2016). Mahasiswa Unila Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika itu menambahkan, duduk bersama dalam satu majelis membaca Alquran menyenangkan dan menentramkan hati. “Saya pikir aksi bela Alquran tidak sekedar berteriak tapi tak paham. Padahal jika kita dekat dengan Alquran, masalah yang ada jadi terasa mudah untuk menyelesaikan,” kata dia lagi. Kader KMNU Unila lain dari fakultas dan jurusan sama dengan Rosihun, Nurlia Fitriana menambahkan, Alquran merupakan kalam Illahi. “Ketika kita membaca Alquran sebaiknya juga memahami maknanya,” ujar Fitri. Kitab suci umat Islam tersebut, imbuh dia, telah menjelaskan beragam cara membela Islam dan Alquran. “Jadi bukan dengan jalan semacam itu karena banyak yang dirugikan dengan menyebarkan fitnah dan kebohongan yang tidak selaras dengan Alquran Surat Al Hujurat ayat 6. Pertanyaannya, yakinkan Islam kaffah?” kata Fitri. KMNU Unila setiap minggu pertama awal bulan menggelar semaan Alquran. Kegiatan rutin tersebut kali ini berlangsung di Sekretariat Hipsi Lampung, Jalan Zainal Abidin Pagar Alam nomor 95, Gedung Meneng, Rajabasa, Bandar Lampung. (Gatot Arifianto)