Pemerintahan

Panen Kopi Desa Kembahang, Presiden Dukung Peningkatan Produktivitas Kopi di Lampung Barat

Sabtu, 13 Juli 2024 | 12:22 WIB

Panen Kopi Desa Kembahang, Presiden Dukung Peningkatan Produktivitas Kopi di Lampung Barat

Presiden saat melakukan panen kopi di Lampung Barat (Foto: Istimewa)

Lampung Barat, NU Online Lampung 

Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo melakukan panen kopi di Pekon (Desa) Kembahang, Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat, Jumat (12/7/2024). Kegiatan tersebut dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kopi di Kabupaten Lampung Barat. 


Presiden Joko Widodo dalam kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa Indonesia mempunyai lebih dari 1 juta hektare kebun kopi arabica maupun robusta.


“Kita memiliki 1,2 juta hektare kebun kopi, baik robusta maupun arabica, di seluruh tanah air Indonesia. Di Lampung Barat ini terbesar, ada 60.000 hektare, tapi yang banyak memang hampir 90% di sini ada robusta,” ujarnya.


Dengan harga kopi yang terus naik, Presiden mengatakan bahwa permintaan pasar akan kopi Indonesia juga terus meningkat. “Harga kopi ini sekarang terus naik. Meskipun kadang turun, tapi kalau secara tahunan naik terus dan juga volumenya untuk permintaan demand eksport juga naik terus,” ungkapnya.


Presiden menyampaikan dengan permintaan pasar akan kopi Indonesia yang terus naik, maka diperlukan perhatian lebih dalam meningkatkan produktivitas kopi.


“Tadi saya sampaikan ke menteri pertanian agar memberi perhatian pada kopi yang paling penting adalah produktivitas per hektarenya harus naik, yang banyak masih 1 hektare 1 ton, 2 ton, harusnya bisa masuk ke 8 ton atau 9 ton karena negara lain bisa di angka-angka itu,” katanya.


Dalam upaya meningkatkan produktivitas kopi, Presiden mengungkapkan perlunya dukungan berbagai faktor, mulai peralatan, hingga tata kelola tanaman kopi.


“Jadi, tugas kita bersama bagaimana membuat produktivitas per hektarenya menjadi naik drastis dan itu bisa terjadi kalau ada peralatan yang baik. Ada pupuk yang baik, ada jarak tanam yang mungkin lebih rapat, sehingga produktivitas per hektarenya bisa menjadi naik,” ungkapnya.


Dengan meningkatnya produktivitas kopi, Presiden berharap  dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya petani kopi. Kalau produktivitas per hektarenya naik, kesejahteraan petani pasti akan menjadi lebih baik.


Dalam hilirisasinya, Presiden juga menegaskan komoditas-komoditas yang di ekspor haruslah sudah masuk dalam bentuk industri untuk meningkatkan nilai jualnya.


“Semua komoditas pertanian kita harus masuk kepada industrialisasi, masuk kepada hilirisasi, saya melihat tadi, di depan banyak yang packagingnya bagus, siap untuk diekspor,” ujarnya. 


Seperti itu harus semuanya, tidak dalam bentuk mentahan, yang sudah berpuluh tahun, beratus tahun kita lakukan ekspor dalam bentuk mentahan. Harus dihilirisasi, tidak hanya kopi, tapi juga coklat, sawit, semuanya dan komoditas-komoditas pertanian, perkebunan lainnya.


Dalam peninjaun tersebut, Presiden Jokowi juga melakukan panen kopi yang didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Pj Gubernur Lampung Samsudin, dan Pj Bupati Lampung Barat Nukman.