Warta

Kesederhanaan Gus Dur di Mata KH Syamsudin Tohir

Kamis, 7 April 2016 | 10:09 WIB

METRO- Semasa hidupnya, Gus Dur dikenal sebagai sosok yang lugas dan sederhana. Meski pernah menduduki jabatan orang nomor satu di Indonesia, tapi pemilik nama Abdurrahman Wahid itu selalu membumi. Bagaimana kesederhanaan Gus Dur diungkapkan salah satu kiai asal Metro, KH Syamsudin Tohir. Sekitar tahun 1996, Gus Dur pernah datang ke Lampung dalam sebuah urusan terkait organisasi Nahdlatul Ulama. Kala itu, Ketua PWNU Lampung, KH Khusnan Mustofa Gufro n terpaksa menjadikan rumah seorang pengurus sebagai tempat menginap. “Gus Dur itu kan selalu minta tidak tidur di hotel. Dia maunya di rumah saja, bersama-sama. Kebetulan waktu itu di rumah Pak Khusnan tak siap. Jadi terpaksa pindah ke rumah Pak Supri,” kisah KH Syamsudin kepada nulampung.or.id. Di rumah itu, kemudian disiapkan sebuah kamar khusus untuk Gus Dur beristirahat. Tapi menjelang tengah malam, Gus Dur yang semula ditempatkan di dalam kamar khusus, lalu keluar sambil membawa bantalnya. “Masa saya diperlakukan kayak tawanan,” kata Gus Dur sembari merebahkan diri di lantai ruang utama rumah tersebut, bersama tamu-tamu lainnya. KH Syamsudin yang turut berada di rumah itu tak bisa menolaknya. Ia kemudian mengambil inisiatif untuk memijat Gus Dur. “Nah, ini yang saya cari,” kata Gus Dur seraya tertawa. “Beliau memang orang yang sederhana,” pungkas mantan Rois Syuriah PCNU Metro itu. (jihan)


Terkait