Warta

Gelar Rakernas, LAZISNU Komitmen Jaga Mutu Lembaga agar Terus Memiliki Prinsip MANTAP

Sabtu, 7 September 2024 | 10:15 WIB

Gelar Rakernas, LAZISNU Komitmen Jaga Mutu Lembaga agar Terus Memiliki Prinsip MANTAP

Ketua LAZISNU PBNU, Habib Ali Hasan Al Bahar saat menyampaikan sambutan pada Rakernas LAZISNU di Hotel Lumire, Jakarta Pusat mulai dari Jumat (6/9/2024) hingga Ahad (8/9/2024). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online Lampung

Ketua Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Habib Ali Hasan Al Bahar menyampaikan, lembaga ini memiliki komitmen yang tinggi dalam penyaluran dana berupa zakat, infak, sedekah, dan donasi kepada masyarakat yang membutuhkan. 


Hal tersebut disampaikan pada acara rapat kerja nasional (Rakernas) di Hotel Lumire, Jakarta Pusat, Jumat-Ahad (6-8/9/2024). Rakernas NU-Care LAZISNU mengangkat tema Unlocking the Potential Amil Zakat in The Digital Era (Membuka Potensi Amil Zakat di Era Digital).


“Kami dari LAZISNU berkomitmen menjaga mutu lembaga agar terus moderen, akuntabel, transparan, amanah, dan profesional (MANTAP) demi menjaga kepercayaan para dermawan,” ujarnya. 


Era digital ini merupakan momentum penting untuk memaksimalkan peran Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) sebagai solusi pengentasan kemiskinan, pemberdayaan ekonomi, serta penanganan masalah sosial dan kemanusiaan. 


“Dengan pengelolaan yang baik, ZIS dapat menjadi instrumen kuat dalam memperbaiki kesejahteraan umat,” ungkapnya dilansir dari NU Online


Rakernas merupakan langkah strategis untuk menyusun langkah-langkah menuju visi tersebut. Selain itu, LAZISNU diharapkan dapat mengoptimalkan potensi para amil di era digital saat ini secara koheren dari hulu ke hilir.


“Melalui transformasi digital, LAZISNU berharap dapat mempercepat, memudahkan, meningkatkan transparansi pengelolaan zakat secara koheren,” katanya. 


Sementara, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf berpesan, agar LAZISNU tak hanya berfokus pada pengumpulan dan penerimaan zakat, tetapi juga mengutamakan tauzi’ (pendistribusian) dan tasharuf (penyaluran) zakat. 


“Lebih dari soal mengambil zakatnya, lebih dari soal mengumpulkan zakat, infak, dan sedekahnya, maka lebih penting dari amal zakat ini adalah tauzi’ dan tasharuf-nya,” kata Gus Yahya. 


Tercatat sepanjang 2023, LAZISNU menerima dana sebesar Rp2,342 T dan telah didistribusikan sejumlah Rp2,327 T. 


Dalam Pembukaan Rakernas NU Care-LAZISNU, turut hadir sejumlah tokoh antara lain Wakil Menteri Agama RI Saiful Rahmat Dasuki, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama Eny Retno Yaqut, beserta tokoh lainnya.