Assalamualaikum pak kiai
Pada bulan ramadhan, kita banyak mendengar orang berpuasa tapi tidak sahur. Rata-rata alasannya adalah terlambat bangun, sehingga tidak sempat makan sahur. Pertanyaannya, apakah syah puasa orang yang tidak makan sahur? Bukankan sahur itu adalah moment kita meniatkan untuk berpuasa?
Ada pula orang yang sengaja tidak sahur, dengan alasan sekaligus mengurangi berat badan. Saat akan tidur di malam hari, dia sudah niat untuk berpuasa besok. Apakah puasa yang seperti itu juga afdol, pak kiai?
Mohon penjelasannya. Terima kasih
Herison (Talang Padang)
Waalaikumsalam Wr Wb.
Penanya yang budiman, bahwasanya dalam ibadah puasa itu terdapat kesunahan-kesunahan, yang mana apabila kesunahan tersebut dikerjakan, maka kita akan mendapatkan kebaikan atau keutamaan. Namun apabila tidak mengerjakannya pun tidak menjadi masalah atau menyebabkan puasanya batal. Hanya saja kita tidak mendapatkan kesunahan berpuasa tersebut.
Dalam kitab Nihayatuzzain karya syekh Nawawi, salah satu kesunahan dalam berpuasa adalah melaksanakan sahur.
Mengapa sahur disunnahkan? Karena hal itu sebagai bentuk itba`atau mengikuti apa yang dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Nabi bersabda, “Sahurlah kalian, karena dalam sahur tersebut terdapat keberkahan”. Selain itu fadilah daripada mengerjakan sahur juga dijelaskan okleh nabi Muhammad “ ummatku akan selalu dalam kebaikan manakala menyegerakan berbuka puasa, dan mengakhirkan sahur”.
Sahur sendiri tidak harus dengan makanan yang bermacam-macam. Kalaupun tidak menemukan makanan walaupun hanya seteguk air putih, asalkan diniatkan sahur, maka kita sudah mendapatkan keutamaan sahur tersebut.
Namun, sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa sahur merupakan ibadah sunnah. Maka apabila kita tidak melaksanakan sahur ketika berpuasa, maka tidak menjadi masalah dan juga tidak menjadi sebab batalnya ibadah puasa kita.
Selanjutnya ada suatu pemahaman yang harus diluruskan dalam ibadah sahur. Bahwasanya sahur itu bukan untuk menambah berat badan atau mengurangi berat badan, akan tetapi sahur itu semata karena memang terdapat keberkahan dan merupakan kesunahan dalam berpuasa.
(Jawaban oleh KH.Ainul Ghoni/Pengasuh Pondok Pesantren Al Munawwirussholeh Bandar Lampung)