Syiar

Mengendalikan Emosi dan Gosip Saat Puasa di Kantor

Kamis, 1 Juni 2017 | 14:19 WIB

Assalamualaikum Pak Kiai Kita tahu saat Ramadhan adalah moment penyucian jiwa. Waktu yang tepat untuk beribadah. Tapi bagi orang-orang yang bekerja di kantoran, tidak bisa pula mengkhususkan diri untuk full beribadah di rumah atau di masjid.  Sementara di kantor, kita kerap bertemu dengan bawahan ataupun rekan  kerja yang membuat emosi. Pertanyaan saya, bagaimana saat sedang berpuasa, tiba-tiba kita marah pada bawahan atau rekan kerja? Atau kadang pula kita tak sadar, membahas kinerja rekan kerja yang buruk karena mempengaruhi nama baik kantor/organisasi. Bila itu terjadi, apakah puasanya batal, atau hanya sekedar pahala berkurang pak kiai? Antoni (Teluk Betung)   Jawab  Bulan Ramadhan bukan berarti menghalangi kita untuk memperbanyak ibadah. Ibadah itu tidak harus dimasjid atau mushola, akan tetapi di kantor pun kita bisa melakukan ibadah seperti tadarus Alquran selama puasa, ataupun ibadah yang lainnya. Kalau i`tikaf itu hanya bisa dilakukan di masjid tidak bisa dilakukan selain masjid. Penanya yang budiman, esensi dari ibadah puasa salah satunya adalah mengendalikan hawa nafsu dari penyakit hati. Marah adalah termasuk salah satu dari penyakit hati tersebut. Ketika kita menjalani ibadah puasa, terdapat dua hal yang dapat membatalkan puasa kita. Pertama batal secara dzatiyah yakni secara dhohir puasanya batal, seperti makan, minum dan sebagainya. Ada juga yang membatalkan puasa itu secara fadliyyah atau keutamaan nilai ibadah. Dalam hal ini puasa yang kita lakukan tetap sah, hanya saja keutamaan atau nilai ibadah puasa kita yang tidak ada. Seperti, mata yang digunakan untuk melihat dengan syahwat, berbohong, ghibah, membuat janji palsu, khiyanat dan marah. Semoga ibadah kita selalu terjaga dari hal –hal yang dapat membatalkan ibadah puasa, baik secara dzatiyah maupun fadliyyah atau keutamaan. (Jawaban oleh KH.Ainul Ghoni/Pengasuh Pondok Pesantren Al Munawwirussholeh Bandar Lampung)  


Terkait