Pendidikan

Studium General Digital Ethic Tandai Kerjasama UIN Raden Intan dan MUI Pusat

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:59 WIB

Studium General Digital Ethic Tandai Kerjasama UIN Raden Intan dan MUI Pusat

Penandatanganan kerja sama antara UIN Raden Intan dan MUI oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Prof H Idrus Ruslan dan Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi (Infokom) MUI KH Masduki Baidlowi, Selasa (29/10/2024)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Dalam rangka penguatan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan pengembangan masyarakat berkualitas atau khaira ummah, UIN Raden Intan Lampung menjalin kerja sama dengan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

 

Penandatanganan naskah perjanjian kerja sama ini dilakukan oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Raden Intan, Prof H Idrus Ruslan, dan Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi (Infokom) MUI KH Masduki Baidlowi di Ruang Teater Gedung Academic & Research Center UIN, Selasa (29/10/2024).

 

Kerja sama ini dikemas dalam kegiatan Studium Generale bertajuk Digital Ethic: Problematika Kontemporer di Era Media Sosial. Acara dihadiri ratusan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan dari Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan. 


Prof H Idrus Ruslan menyampaikan, kegiatan ini selaras dengan tiga pilar pimpinan UIN Raden Intan Lampung yang berfokus pada internasionalisasi, digitalisasi, dan kemandirian.

 

“Kegiatan ini beririsan dengan semangat digitalisasi kampus, mengingat fenomena penggunaan teknologi saat ini yang semakin mendominasi kehidupan sehari-hari. Teknologi harus menjadi sarana yang mencerdaskan, bukan justru sebaliknya. Harapannya, mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak dan tetap memegang kendali, bukan sebaliknya,” katanya.


Ketua Bidang Infokom MUI, KH Masduki Baidlowi, yang hadir sebagai pembicara utama, mengulas lebih dalam tentang pentingnya literasi digital sebagai bagian dari etika bermedia sosial.

 

Masduki menyoroti empat pilar literasi digital, yaitu digital skill, digital culture, digital safety, dan digital ethic, yang masing-masing perlu dipahami agar masyarakat, khususnya mahasiswa, memiliki keterampilan, budaya, dan etika yang memadai di dunia digital.

 

“Kita masih menghadapi kesenjangan digital di Indonesia, di antaranya kesenjangan dalam akses, kesenjangan pemanfaatan, serta kesenjangan dalam memahami algoritma digital. Ini perlu menjadi perhatian utama, terutama bagi mahasiswa yang berada di lingkungan dakwah. Pemanfaatan teknologi secara optimal di bidang dakwah adalah hal yang mendesak agar bisa bersaing di dunia digital yang kian berkembang,” ujar Masduki.


Sementara, Ketua Komisi Infokom MUI, Mabroer menambahkan, kerja sama ini sebagai rahmah, bertujuan untuk memperkuat peran digital kampus dalam upaya membangun masyarakat yang beretika di media sosial serta sebagai sarana pintu masuk untuk jihad di bidang digital.

 

Ia berharap, tahun depan kerjasama ini dapat di-follow up dalam bentuk pemantauan tayangan pada bulan Ramadhan. Kerjasama ini juga menurutnya dapat menjadi penguatan ruang publik di lembaga penyiaran.

 

“Dengan adanya kerja sama ini, kita berharap UIN Raden Intan Lampung dan MUI bisa terus bersinergi dalam membanjiri konten positif untuk mengurangi konten negatif di media sosial. Kami berharap MUI dengan UIN Raden Intan Lampung menjadi salah sayap untuk mengontrol ruang publik. Etika di dunia digital seharusnya tidak berbeda dengan etika di kehidupan nyata,” paparnya.


Hadir dalam acara ini Dekan FDIK UIN Raden Intan Dr H Abdul Syukur, Wakil Dekan I  Mubasit, Wakil Dekan II  Faizal, Wakil Dekan III  H Rosidi, Wasekjen MUI H Asrori, Sekretaris Komisi Infokom Iroh Siti Zahroh, beserta tim dari MUI.