Warta

Ustad Mumuy Bertutur tentang Fisik, Duka dan Jodoh

Jumat, 10 Juli 2015 | 11:39 WIB

TAK ada yang tak mungkin bila kita ada kemauan. Man jadda wajada!. Mungkin ungkapan demikian lah yang dapat menggambarkan tekad seorang pemuda yang kini tengah berjuang keras menjadi peserta Akademi Syiar Indonesia (AKSI). Dialah Ustad Mumuy Abdul Mukti atau yang biasa dipanggil dengan Ustad. Mumuy. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, ia memberanikan diri maju mewakili Provinsi Lampung dalam audisi tersebut. Tidak mudah memang untuk bisa bertahan di sana, namun semua itu dilaluinya dengan semangat yang kuat dan keinginan yang tinggi. Berikut petikan wawancara kru nulampung.or.id, Sunarto dengan Ust. Mumuy disela-sela kegiatannya bersilaturrahmi di Lampung. Assalamualaikum Ustad, bagaimana kabarnya? Waalaikumsalam. Alhamdulillah baik sehat wal afiat dan Alhamduliilah juga masih diberi karunia oleh Allah untuk selalu menjalankan ibadah puasa bulan Ramadhan. Ustad, bisa diceritakan bagaimana awal mulanya ikut audisi AKSI Indonesia hingga sampai saat ini bisa bertahan? Baik. Pada awalnya saya mengikuti audisi Sahur Indonesia ( AKSI) 2015 adalah sekedar coba-coba ingin mendaftar. Namun karena tidak memiliki biaya, saya terpaksa harus menumpang mobil pembawa pisang yang akan menuju ke Jakarta. Setelah sampai di sana, saya masih bingung harus tinggal dimana, sempat terkatung-katung di sana sampai akhirnya seorang yang bernama Bapak Alam menyediakan tempat tinggal untuk saya, sampai tiba waktu audisi dan penyeleksian. Setelah lolos dalam penyeleksian yang merupakan peserta pilihan dari 200-an peserta dari seluruh Indonesia, awalnya saya masuk di grup al Quddus, Alhamdulillah lolos. Lalu kemaren masuk dalam grup An-Nabawi. Alhmadulillah juga lolos hingga sekarang masuk grand final 8 besar. Sekarang kan sudah masuk ke babak 8 besar. Misalkan seandainya tidak bisa maju terus apa yang akan dilakukan? Ya, misalkan ditakdirkan untuk tidak menjadi juara dan harus berhenti di situ, ya tidak masalah. Kita terima dengan lapangan dada. Namun saya akan tetap terus berdakwah dan syiar Islam. Karena kan dakwah dan syiar Islam bukan hanya melalui audisi itu saja. Masih banyak yang lain yang bisa digunakan untuk media dakwah dan syiar. Apa hal yang memotivasi Ustad Untuk ikut dalam audisi tersebut? Satu yang menjadi motivasi saya ikut audisi tersebut adalah syiar Islam dan karena saya ingin mengumrohkan orang tua saya. Itu yang sangat mendorong saya mengikuti audisi tersebut. Bagaimana dengan dukungan orang tua? Orang tua awalnya tidak setuju dan tidak mendukung karena mereka menginginkan saya untuk melanjutkan dan menyelesaikan kuliah. Saya ini kan masih kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah( STIT) Pringsewu, baru semester 2. Bahkan mereka (orang tua) awalnya tidak mengetahui saya berangkat ke Jakarta, karena saya berangkat secara diam-diam. Namun sekarang, setelah saya masuk grand final, justru mereka kaget dan berbalik sangat mendukung saya secara total. Saya hanya ingin menunjukkan kepada mereka bahwa saya ini bisa melakukan hal itu. Untuk dukungan dari seseorang yang terdekat atau istimewa, ada tidak ustad. Semacam pacar gitulah? Hehehe.... jadi malu. Kalau pacar tidak ada. Tapi kalau calon, Insya Allah sudah ada, dan dia Insya Allah mendukung saya terus. Lalu, bagaimana dengan aktivitas kuliahnya Ustad? Saya mengajukan cuti dan syukur Alhamdulillah semua pihak kampus dan rekan rekan mendukung dan mensupport. Dulu ketika masih di kampus aktif berorganisasi Ustad? Iya, saat di kampus Alhamdulillah saya aktif ikut kegiatan di kampus, ikut di PMII, baru-baru ini ikut MAPABA di KNPI. Maaf nih Ustad., secara fisik kan Ustad berbeda dengan orang pada umumnya. Pastinya ada yang mengatakan hal yang macam-macam tentang Ustad. Ini bagaimana Ustad menanggapi hal itu? Kalau yang mengatakan bermacam-macam sih pasti ada yah, tapi kita tanggapi biasa saja, dan tidak perlu marah atau emosi. Mau dikatakan apapun beginilah karunia Allah yang diberikan kepada saya. Jadi ya bagaimanapun itu harus saya syukuri. Tidak usah dengarkan omongan orang yang mencela denagan kekurangan fisik kita. Ustad, ada tidak kisah-kisah yang berkesan atau kisah sedih yang dialami selama di sana? Baik, kisah sedih yang saya alami disana jelas ada yah, terutama masalah istirahat. Kalau biasanya di rumah istirahat bisa bebas tapi teratur, disana tidur dijadwal. Hal itu pasti berpengaruh pada kondisi badan. Belum lagi tempat yang jauh dari rumah ke studio, capek dan segalanya lah, bahkan satu ketika muncul pkiran putus asa ingin berhenti dan cepat selesai saja karena tidak kuat dengan capeknya. Namun apa boleh buat, demi dakwah, harus tetap saya jalani. Harapan dan pesan-pesan Ustad, khususnya untuk masyarakat Lampung dan umumnya untuk masyarakat Indonesia? Khususnya kepada masyarakat Lampung, semoga dengan adanya saya ikut audisi ini bisa membawa keberkahan dan bisa membawa nama baik Lampung menjadi lebih baik di Indonesia. Doakan saya agar saya bisa menjadi yang terbaik dan dapat mewujudkan cita-cita. Dan kepada semua masyarakat jangan hanya selalu memandang segala ciptaan Tuhan dengan sebelah mata, karena Tuhan menciptakan segala sesuatu telah dikaruniai kekurangan dan kelebihan. Dengan begitulah kita semua dapat saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Tidak ada yang tidak mungkin dan tidak bisa dijalankan bila kita masih mau berusaha. Saya ada mahfudhot untuk kita semua “Man jadda wajada, barang siapa yang sungguh-sungguh maka ia akan berhasil”. (*) Biodata ; Nama : Mumuy Abdul Mukti Lahir : Cempaka Wijaya, 27 Januari 1995 Pendidikan : Mahasiswa STIT Pringsewu