Warta

Unila Akan Bedah Buku Gus Dur Jatuh dari Kursi Presiden Karya Profesor Karomani

Kamis, 24 Desember 2020 | 15:16 WIB

BANDAR LAMPUNG - Menyambut haul  ke-11 Almaghfurlah Almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Universitas Lampung (Unila) akan menggelar bedah buku berjudul Gus Dur Jatuh dari Kursi Presiden dan Keberpihakan Media Massa, karya Rektor Unila sekaligus Wakil Ketua PWNU Lampung, Prof.  Dr. Karomani, M.Si. Bedah buku akan dilaksanakan pada Rabu, 30 Desember 2020, di Ruang Rektor Lantai II Kampus Unila.

Rencana bedah buku tersebut disampaikan dosen Fakultas Hukum Unila, M. Iwan Satriawan, M.H, melalui sambungan telfon, Rabu, 23 Desember 2020.

“Menjelang haul ke-11 Gus Dur, di berbagai wilayah nusantara khususnya warga Nahdliyyin dan pengagum Gus Dur akan melaksanakan berbagai kegiatan, baik doa bersama, istigasah, seminar dan lainnya. Sivitas akademika Unila sendiri, akan melaksanakan bedah buku tentang Gusdur karya Rektor Unila,” ujar Iwan yang merupakan Wakil Sekretaris PWNU Lampung masa khidmat 2018-2023.

Iwan menambahkan, bedah buku direncanakan dilaksanakan secara langsung dan dalam jaringan. Kegiatan Tersebut akan mengharikna banyak tokoh penting, seperti Putri Gus Dur yang juga Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, Peneliti NU, Greg Barton, Menko Polhukam RI, Prof Mahfud MD, Wakil Ketua Umum PBNU 2010-2015, KH As'ad Said Ali, CEO Jawa Pos Group, Dahlan Iskan, akademisi UIN Syarif Hidyatullah, Azyumardi Azra, Ketua ICMI Lampung, M. Yusuf S Barusman, mantan jurnalis Republika, Anif Punto Utomo, dan Wakil Pemimpin Redaksi Kompas, Mohammad Bakir.

Kegiatan tersebut akan menghadirkan banyak tokoh penting, seperti Putri Gus Dur yang juga Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, Peneliti NU, Greg Barton, Menko Polhukam RI, Prof Mahfud MD, Wakil Ketua Umum PBNU 2010-2015, KH As'ad Said Ali, dan tokoh lain.

Mengutip kata sambutan putri Gus Dur, Yenyy Wahid dalam kata pengantar buku karya Prof. Kh. Karomani, M.Si., hadirnya buku bertema tentang kejatuhan Gus Dur bukan yang pertama. Setidaknya pada tahun 2019 ada tiga buku yang membahas topik sama yaitu buku karya Virdika Rizki Utama dengan judul Menjerat Gus Dur, dan buku Ahmad Zainul Hamdi berjudul Goro-Goro Menjerat Gus Dur.

“Hadirnya berbagai buku tersebut sebagaimana pernyataan Yenny Wahid bukan untuk membuka luka lama dan memupuk dendam, namun lebih pada menempatkan hukum pada posisinya karena selama ini penjatuhan Gus Dur lebih pada gerakan politik yang dimotori Amien Rais CS dari pada gerakan penegakan hukum karena selama ini belum ada keputusan hukum tetap oleh MA terkait tuduhan keterlibatan Gus Dur terhadap kasus Brunei Gate dan Bulog Gate,” tambah mantan pengurus PW Lakpesdam NU Lampung ini.

Hadirnya buku tersebut diharapkan dapat membuka secara jelas dan gamblang sejarah yang selama ini terpendam bahwa jatuhnya Gus Dur bukan karena kasus korupsi sebagaimana yang ada di buku-buku HTN dan sejarah yang ditulis oleh para penulis berlatar belakang non-NU.

Bagi masyarakat yang berminat mengikuti bedah buku Gus Dur Jatuh dari Kursi Presiden dan Keberpihakan Media Massa, karya Rektor Unila dapat mendaftar pada link berikut : http://bit.ly/seminarbedahbuku. (Akhmad Syarief Kurniawan)