• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Warta

Pergunu Seminarkan Pendidikan dan Kearifan Lokal Berdaya Saing Global, Fauzi Ajak Minum Vitamin Bersama

Pergunu Seminarkan Pendidikan dan Kearifan Lokal Berdaya Saing Global, Fauzi Ajak Minum Vitamin Bersama

PRINGSEWU -- Pimpinan Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Provinsi Lampung mengadakan seminar nasional bertema “Meningkatkan SDM Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal Berdaya Saing Global, Minggu, 20 Juni 2021.

Seminar secara luring di Kampus STIT Pringsewu ini juga dilakukan daring melalui zoom-meeting dan kanal youtube, diikuti lebih dari 480 peserta dari seluruh wilayah Indonesia.

Secara luring hadir Ketua Pergunu Lampung KH Jamaludin Malik, Wakil BupatI Pringsewu H Fauzi, Tim Teknologi Informasi PP Pergunu H Heri Kuswara, Ihsan Mustofa, KH Zulqarnain, dan moderator Dwi Rohmadi Mustofa, serta anggota Pergunu Lampung.

Secara narasumber daring adalah Rektor Universitas Terbuka Prof. Ojat Darojat, Wakil Rektor I IKHAC Pacet Mojokerto Fadly Usman, Dosen Universitas Negeri Jakarta yang juga pengembang gurumerdeka.id., Adhariksa Zukhruf.

Saat menyampaikan sambutan, H. Fauzi mengajak semua pihak agar terus menjaga kesehatan, meningkatkan imunitas tubuh dan stamina. Menariknya, peserta yang hadir diberikan tablet vitamin dan minum vitamin bersama.

“Minum vitamin ini salah satu upaya kita menjaga kesehatan dan meningkatkan stamina. Tentu juga senantiasa berdoa agar wabah Covid segara berakhir,” ujarnya.

Fauzi melanjutkan, di era digital para guru dan pendidik perlu memperbanyak konten digital sebagai media pembelajaran sekaligus media dakwah. “Kita punya banyak ahli pada berbagai bidang keilmuan. Dengan publikasi digital bisa dipelajari atau dilihat lebih banyak orang dan bisa menjadi jejak digital,” tuturnya.

Demikian juga kegiatan-kegiatan NU hendaknya dipublikasikan. Tujuannya, agar lebih banyak yang melihat dan menjadi dokumentasi digital yang baik. Niatkan bukan riya’, namun melakukan yang bermanfaat untuk orang banyak dan untuk pemerataan pengetahuan di masa datang.

“Kontennya yang positif. Perhatikan etika dan UU ITE. Kita perlu memperbanyak dokumentasi dan jejak digital. Saya yakin kita bisa,” katanya.

Sementara itu, KH Jamaluddin Malik, mengungkapkan, guru dan dosen harus mampu meningkatkan kualitas diri secara berkelanjutan, lebih khusus lagi di bidang teknologi informasi. Sebab, menurut dia, teknologi informasi memberi dampak perubahan besar dalam pengelolaan pembelajaran dan lembaga pendidikan.

“Jadi kita bisa mendesain pembejaran yang menarik dan mengelola pembelajaran yang efektif. Sehingga tujuan pembelajaran tercapai,” ujarnya.

Dalam paparannya Prof. Ojat Darojat, mengatakan, upaya kegiatan belajar berbasis jarak jauh atau online di masa pandemi Covid ini harus dilakukan evaluasi efektivitasnya. Banyak model pembelajaran jarak jauh, baik yang syncronous maupun asyncronous.

“Sekarang yang terjadi pembelajaran darurat dari rumah, bukan pembelajaran jarak jauh atau online dari rumah. Paradigma ini yang harus diubah, karena pada dasarnya kita bisa melakukan pembelajaran seperti tatap muka dalam kelas meskipun dilakukan secara online,” jelasnya.

Yang sangat diperlukan sekarang adalah para pendidik hendaknya memperkuat serta memperdalam makna pedagogik berbasis online. Agar pendidik mampu memperdalam serta mengikuti perkembangan pembelajaran berbasis online, dengan memahami karakter setiap siswa melalui berbagai metode.

Ojat memberikan tips agar pembelajaran dari rumah bisa lebih efektif, antara lain bangkitkan partisipasi siswa, bangun situasi kolaboratif, dukungan terhadap individu siswa, desain strategi pembelajaran yang sesuai, dan evaluasi berkelanjutan.

Sementara Ardhariksa mengatakan, pentingnya memperhatikan masa depan pendidikan di era digital. Digital dan aplikasi pembelajaran hanyalah alat bantu agar pembelajaran efektif. Menurutnya substansi pendidikan tidak berubah, yakni pembentukan karakter peserta didik.

(Idris)


Editor:

Warta Terbaru