• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 17 Mei 2024

Warta

PCNU Way Kanan : Tantangan NU Semakin Banyak dan Berat 

PCNU Way Kanan : Tantangan NU Semakin Banyak dan Berat 

WAY KANAN--Tantangan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) ke depan semakin banyak dan berat. Diperlukan kerja keras dan kematangan ideologi guna melaluinya.

Demikian disampaikan Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang NU (PCNU) Kabupaten Way Kanan, KH Nurhuda di Blambangan Umpu, Senin 17 Mei 2021.

"Tantangan paling nyata di depan mata ialah mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebab NKRI merupakan amanah para pendahulu dan pendiri NU yang harus terus dijaga," kata Pengasuh Pondok Pesantren Al Muhsin Kampung Negeri Batin, Kecamatan Umpu Semenguk, Kabupaten Way Kanan itu.

Kepada generasi muda NU ia berpesan untuk selalu senantiasa mengobarkan api semangat, sebagaimana para ulama, kiai, dan pendiri NU guna mempertahankan keutuhan NKRI.

Selain itu pula, Kiai Huda, sapaan karibnya itu mengambil sebuah ungkapan, Alhaqu Bila Nidhom, Yaglibuhu Batilu Binidhom; artinya kebenaran yang tidak di organisir, akan dikalahkan dengan kejahatan yang di organisir.

"Sudah barang tentu kita sebagai bangsa Indonesia dengan amalan yang kita miliki seperti yasinan, tahlilan, maulidan, bershalawat kepada nabi dan lain sebagainya harus kita rawat. Jangan goyah dengan serangan kaum wahabi yang mengatakan amalan tersebut adalah bid’ah yang sesat, hanya karena kaum wahabi tidak memahami bahwa bid’ah itu ada yang sesat dan ada yang khasanah," paparnya.

Ia menegaskan, sebagai warga NU amalan-amalan tersebut termasuk dalam bid’ah khasanah dan harus di rawat untuk memperkuat amalan ibadah kepada Allah SWT.

Kiai Huda juga turut berbangga, pasalnya 15 MWC NU di semua kecamatan se-Kabupaten Way Kanan, di bawah kepemimpinannya telah usai di SK-kan dan telah menerima surat keputusan tersebut.

Ia berharap semua pengurus kompak, dapat saling bersilaturahim guna membicarakan kemajuan NU di masing-masing wilayahnya.

"Ujung tombak gerakan NU ada di wilayah ranting dan anak ranting, jadi pengurus di bawah tersebut harus betul-betul menyusul program kerja guna mewujudkan kemandirian organisasi, terlebih di bidang perekonomian," tuturnya.

Selain itu pula, pengurus ranting diharapkan mampu merawat tempat ibadah, baik mushola ataupun masjid yang ada di lingkungan sekitar, dengan membuat program kerja berupa grebek masjid dan mushola setiap hari Jum'at pagi. Dimulai dari menjaga kebersihan, membuat jadwal shalat dan petugasnya, mengadakan pengajian, serta menciptakan suasana nyaman dalam beribadah.

(Disisi Saidi Fatah)


Editor:

Warta Terbaru