Warta

Mau Masuk Pasar dan Mal, ini Doa dan Artinya

Kamis, 9 Januari 2020 | 08:24 WIB

DALAM kehidupan sehari-hari manusia tak bisa lepas dari pasar, mal atau pusat perbelanjaan lainnya. Namun kita dianjurkan membaca doa masuk pasar agar semua aktivitas kita di dalamnya mendapat bimbingan dan lindungan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Diriwayatkan dalam hadits Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

أَحَبُّ الْبِلَادِ إِلَى اللهِ مَسَاجِدُهَا، وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ إِلَى اللهِ أَسْوَاقُهَا

"Tempat yang paling disukai Allah adalah masjid-masjidnya, sedangkan tempat yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya."

Dikutip dari Syarah Riyadhus Shalihin Jilid IV karya Syaikh MUhammad Al-Utssaimin halaman 848, masjid disukai Allah lantaran sebagai tempat berdzikir dan beribadah kepada-NYA. Sementara pasar dibenci Allah SWT karena menjadi tempat syetan menggoda orang di dalamnya untuk berbuat kebatilan. Seperti: curang, penipuan, dusta, sumpah palsu, akad batil, menjual sesuatu yang sudah dipesan orang lain, membeli barang yang sudah ditawar orang lain, mengurangi takaran dan timbangan, dan kebatilan lainnya.

Dalam hadist lain yang diriwayatkan Thabrani, Rasulullah bersabda:

"Sesungguhnya pasar adalah medan pertempuran syetan, atau tempat kediaman syetan dan di sanalah syetan memasang benderanya,"

Dari Salman, Rasulullah berkata:

لَا تَكُونَنَّ إِنْ اسْتَطَعْتَ أَوَّلَ مَنْ يَدْخُلُ السُّوقَ وَلَا آخِرَ مَنْ يَخْرُجُ مِنْهَا فَإِنَّهَا مَعْرَكَةُ الشَّيْطَانِ وَبِهَا يَنْصِبُ رَايَتَهُ

"Jika engkau bisa, janganlah menjadi orang yang pertama masuk pasar dan terakhir keluar darinya. Karena pasar merupakan medan pertempuran setan dan di sanalah ia menancapkan benderanya." (HR. Muslim).

Sebab itu, seperti dikutip dari Buku, 'Sukses Dunia-Akhirat dengan Doa Doa Harian, Rasulullah menganjurkan membaca doa masuk pasar sebelum beraktifitas di dalamnya. Ada pun doanya adalah:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Latin: Laa Ilaaha Illallaahu wahdahu Laa Syariikalahu, Lahul Mulku Walahul Hamdu, Yuhyii, Wayumiitu, Wahuwa Hayyun Laa Yamuutu, Biyadihil Khairu, Wahuwa 'alaa Kulli Syai-in Qadiir

Artinya: Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian. Dia-lah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan. Dia-lah Yang Hidup, tidak akan mati. Di tangan-Nya kebaikan. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Dari Umar bin al-Khathab radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

مَنْ دَخَلَ السُّوقَ فَقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ وَرَفَعَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ دَرَجَةٍ

"Barangsiapa masuk pasar lalu ia mengucapkan, "Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian. Dia-lah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan. Dia-lah Yang Hidup, tidak akan mati. Di tangan-Nya kebaikan. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu," niscaya Allah menuliskan baginya sejuta kebaikan dan menghapuskan darinya sejuta kejelekan serta mengangkat derajatnya hingga sejuta derajat"." (HR. At-Tirmidzi no. 3350, Ibnu Majah no. 2226, Al-Hakim no. 1930).

Dalam riwayat Ahmad terdapat tambahan, "Dan Allah membangunkan baginya rumah di surga." (dtc)