Ketua Terpilih GP Ansor Natar Masa Khidmah 2024-2027, Ini Profil Muhammad Ridho Athoriq

Lampung Selatan, NU Online Lampung

Muhammad Ridho Athoriq resmi ditetapkan sebagai Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Natar, Lampung Selatan masa khidmah 2024-2027. Ia terpilih secara aklamasi pada Konferensi Anak Cabang (Konferancab) GP Ansor Natar di SMP Swadhipa, Ahad (24/11/2024).

Sosok yang akrab disapa Ridho ini merupakan kelahiran Natar, Lampung Selatan pada 23 tahun yang lalu. Ia adalah kader Ansor yang beralamatkan di Merak Batin dan pada konferensi ini terpilih sebagai Ketua. Ia saat ini sedang menempuh pendidikan kuliah di Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung.

Ridho merupakan sosok organisatoris yang sebelumnya juga pernah malang melintang di berbagai organisasi, baik di dalam kampus atau di masyarakat sekitar. Bahkan sebelum di GP Ansor, ia aktif di organisasi kepemudaan seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Saat di PMII, Ridho juga pernah diamanahi sebagai anggota Biro Pemerintah dan Kebijakan Publik untuk tingkat Pengurus Cabang PMII Bandar Lampung.

Di samping itu, Ridho juga pernah menjabat sebagai Ketua Yayasan Az-Zahra Ahmad Mirin, Natar. Ridho juga tercatat sebagai Sekretaris Umum Organisasi Kepemudaan Noto Guyub Lampung.

Setelah terpilih menjadi Ketua GP Ansor Natar, Ridho mengaku siap melanjutkan program-program yang telah dilaksanakan sebelumnya semasa kepemimpinan Habibullah.

“Di kepemimpinan satu periode mendatang, saya akan fokus pada pengoptimalan dan militansi kader dalam setiap pergerakan GP Ansor. Kemudian juga akan menjalin komunikasi dan koordinasi dengan KBNU Natar maupun setingkat di atasnya,” ujarnya.

Selanjutnya, ia juga berharap Ansor Kecamatan Natar dapat melakukan pengawalan kepada para kiai dan ulama yang datang ke Lampung atas representasi keberadaan Bandara Radin Inten di Natar.

“Tentunya saya juga akan menggiatkan dan menghadirkan keberadaan GP Ansor di setiap kegiatan yang berkaitan dengan NU maupun dalam kegiatan penyambutan dan pengawalan kedatangan kiai, ulama, tokoh, dan tamu-tamu agama yang datang ke Sang Bumi Ruwa Jurai ini,” katanya.

(Hafidz Fatur Rahman)