• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 20 Mei 2024

Warta

Ketua NU Bandar Lampung: Jadikan Masjid dan Mushola Sebagai Pusat Gerakan Dakwah

Ketua NU Bandar Lampung: Jadikan Masjid dan Mushola Sebagai Pusat Gerakan Dakwah

BANDAR LAMPUNG- Masjid dan mushola sejatinya bukan hanya berfungsi sebagai sarana untuk ibadah shalat semata, namun lebih dari itu masjid juga bisa dijadikan menjadi pusat gerakan dakwah untuk sebuah perubahan yang lebih baik. Bagi nahdlatul ulama (NU) masjid dan mushola adalah merupakan symbol gerakan dakwah, sekaligus pembinaan kepada para jama`ah.

Jika masjid dan mushola sudah bisa dijadikan sentral gerakan, maka selanjutnya akan sangat mudah untuk mempengaruhi masyarakat yang ada disekitarnya. Oleh karenanya masjid dan mushola harus menjadi pusat gerakan bagi warga NU. Jangan sampai masjid atau mushola tidak dirawat sehingga orang lain yang akan mengisinya.

hal itu disampaikan ketua PCNU Kota Bandar Lampung Ichwan Adji Wibowo saat melakukan konsolidaasi dengan pengurus-pengurus MWC NU Bumiwaras dan pengurus ranting se-Bumiwaras, Rabu,(20/1/21), disela-sela menghadiri kegiatan pemulasaraan jenazah yang dilaksanakan oleh LTM NU.

“Saya titip tolong jaga masjid dan mushola dimasing-masing ranting, jangan sampai kosong sehingga bisa diambil oleh pihak lain yang diluar NU. Jadikan masjid dan mushola sebagai pusat gerakan dakwah kita,”pesannya.

Lebih lanjut camat Teluk Betung Selatan itu menyampaikan, tanggung jawab pengurus ranting adalah bukan hanya soal organisasi, tetapi juga pengurus ranting punya kewajiban menjaga masjid-masjid, mushola-mushola agar jangan sampai kosong, sehingga kelompok-kelompok diluar NU yang akan mengambil dan mengisinya.

Jika kelompok-kelompok tersebut yang mengambil alih, maka pelan-pelan akan merubah amalan-amalan yang selama ini menjadi cirri khas milik NU.

“Kita juga harus tahu bahwa gerakan mereka saat ini sangat massif, mula-mula mereka bermaliah seperti kita, namun kelamaan karena mereka sudah menguasai masjid/mushola tersebut, akhirnya mereka rubah semuanya,” tegasnya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menghidupkan masjid atau mushola dengan berbagai kegiatan. Tidak harus mewah, adakan acara yang sederhana, bersama-sama akan tetapi berjalan rutin dan istiqomah. (Sulaiman)


Editor:

Warta Terbaru