Warta

Ketua Lakpesdam NU Tanggamus: Kaderisasi Perlu Penyesuaian dengan Tantangan Kekinian

Kamis, 27 Februari 2020 | 15:07 WIB

LAMONGAN - Dalam rangka menyambut satu abad NU pada 2026, NU harus berdikari, mandiri dalam berorganisasi. Hal ini kita buktikan dengan gelaran Muktamar ke-34 NU di Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi Lampung, pada 22-27 Oktober mendatang.

Sebagaimana dalam buku Almaghfurlah Kiai Ahmad Bagdja, Peta Jalan NU Abad Kedua, bahwa di abad kedua NU akan dibesarkan oleh komunitas-komunitas Nahdliyyin diluar struktur. Mengingat komunitas lebih luwes dan diyakini menjad strategi efektif dalam merangkul Nahdliyyin milenial.

Hal tersebut disampaikan Ketua PC Lakpesdam NU Kabupaten Tanggamus Propinsi Lampung, Abdur Rouf Hanif, dihadapan puluhan peserta diskusi rutinan dan shalawat burdah Jagongan Santri Lamongan edisi Februari 2020, dengan tema “Refleksi 94 tahun NU” di Komplek Al Ma’had Al Islamy Tahfidhul Quran Langgar Panggung Mbah Yai Mastur Lamongan, Jawa Timur, Ahad (23/2) malam.

“NU harus terus bertransformasi menjawab tantangan perkembangan zaman 'salihun likulli zaman wa makan'. Strategi dakwah, syiar jamiyyah hingga kaderisasi perlu penyesuaian dengan tantangan kekinian, Pada tahun 2026 usia Nahdlatul Ulama mencapai satu abad. Beragam spekulasi disiapkan menakar tantangan dan peluang, ” tambah dosen STIT Tanggamus ini.

Pendiri Jagongan Santri Lamongan Jawa Timur, Gus Dzihan Zahriz Zaman, menyampaikan, dengan harapan komunitas Jangongan Santri Lamongan ini dapat menjadi penyambung jam'iyah dalam merangkul jamaah Nahdliyyin muda di Kabupaten Lamongan.

“Jagongan Santri Lamongan adalah strategi komunitas santri menjaring generasi NU milenial, tentu dengan sumber daya santri muda NU Lamongan. Dapat membantu dalam syiar dan transformasi Aswaja An-Nahdliyah pada generasi milenial,” katanya. (Akhmad Syarief Kurniawan)