• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Warta

Kelas Aswaja UKM Pagar Nusa, Bahas Makna dan Cara Berpikir Aswaja

Kelas Aswaja UKM Pagar Nusa, Bahas Makna dan Cara Berpikir Aswaja
Kelas Aswaja UKM Pagar Nusa
Kelas Aswaja UKM Pagar Nusa

Bandar Lampung, NU Online Lampung
Cara berpikir Aswaja setidaknya ada lima yaitu berpegang pada Al-Qur’an, hadits, ijma, dan qiyas, mendahulukan hati dari pada akal, tidak mengkafirkan siapapun kecuali mengaku dia keluar dari Islam, tidak mengikuti syahwat birahi, dan menyerukan kepada kebaikan.

 

Pernyataan itu disampaikan Pembina Unit Kegiatan Mahasiswa Pencak Silat Nahdlatul Ulama (UKM PSNU) Pagar Nusa UIN Raden Intan yaitu Ali Abdul Wahid dalam Kelas Aswaja. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Sekretariat UKM Pagar Nusa Jalan Karimun Jawa, Kecamatan Sukarame, Jumat (15/4/2022).

 

Acara kelas Aswaja ini dimulai pukul 16.00 WIB hingga menjelang maghrib dan dilanjutkan dengan buka puasa bersama. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat aqidah anggota dan pengurus UKM Pagar Nusa.

 

Kelas Aswaja ini pertama kali dilakukan oleh UKM Pagar Nusa UIN Raden Intan, dengan mengusung tema, “Memperkokoh Aqidah dengan Mengenal Lebih Dekat Ahlussunnah wal Jama'ah.”

 

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan pemahaman anggota serta pengurus UKM Pagar Nusa terhadap Ahlussunnah wal Jama'ah. Adapun materi yang dibahas pada kelas Aswaja adalah pengertian Aswaja, sejarah Aswaja, lahirnya nama Aswaja, Aswaja An-Nahdliyah, dan Fikrah Aswaja An-Nahdliyah.

 

Pembina UKM Pagar Nusa, Ali Abdul Wahid mengatakan, Ahlussunah wal Jama'ah itu merupakan pengertian dari kata Ahlu yang berarti pengikut, kemudian sunnah yaitu jejak nabi baik itu qoul (sabda Nabi), ataupun fi’li (perbuatan Nabi), dan takrir yaitu semua ketetapan Nabi Muhammad saw. 

 

“Lalu kata al-Jama'ah yang bermakna kelompok, adapun yang dimakusd kelompok disini silsilahnya dimulai dari Nabi, sahabat, Tabi'in, Tabi' Tabiin, Auliya, Ulama, dan baru kita semua,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut ia mengatakan Ahlussunnah wal Jama'ah adalah mereka yang mengikuti dan berpegang teguh dengan sunnah Nabi dan sunnah Khulafaur Rasyidin setelahnya. Ia mengatakan kalau jadi Ahlussunah wal Jama'ah jangan mudah membid’ahkan, jangan mudah mengkafirkan siapapun kecuali memang orang tersebut mengaku keluar dari Islam.

 

Wakil Dekan 3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam ini berpesan, agar dahulukan hati daripada akal dalam bertindak serta menekankan agar selalu menjalin relasi, menjalin persaudaraan, dan silaturahim.

 

“Karena dalam konsep Islam, barangsiapa yang menginginkan untuk meluaskan rezeki dan memperpanjang umur hendaklah mempererat silaturahim,” ujarnya.

 

Lebih lanjut Ustadz Ali berharap agar anggota serta pengurus UKM Pagar Nusa selalu ikhlas beramal, dalam artian jika mengajar ngaji atau mengisi ceramah jangan sampai mengharapkan imbalan.

(Alhaady Nur)


Warta Terbaru