Inilah Pesan Katib Syuriyah PBNU pada Silaturahim Akbar Kader NU Lampung Tengah
Sabtu, 25 Mei 2024 | 12:32 WIB

Katib Syuriyah PBNU, KH Muhyiddin Thohir saat menyampaikan sambutan pada silaturahim akbar kader NU Lampung Tengah, Kamis (24/5/2024) (Foto: Istimewa)
Akhmad Syarief Kurniawan
Kontributor
Lampung Tengah, NU Online Lampung
Semua kader penggerak Nahdlatul Ulama (NU) yang telah ikut dalam proses kaderisasi harus paham, bahwa berjuang di NU harus ikhlas, dia bisa berjuang kapan saja, di mana saja, dan jarang pulang.
Hal tersebut disampaikan Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Muhyidin Thohir, pada Silaturahim Akbar Kader NU Kabupaten Lampung Tengah di Kompleks Pondok Pesantren Nurul Qodiri, Kecamatan Way Pengubuan, Kabupaten Lampung Tengah, Kamis (23/5/2024).
“Yang sudah menjadi kader NU adalah warga yang ikut kaderisasi, kita sudah naik grade naik satu level dari semula warga NU kini kader penggerak. Ingat, sesuai dengan janji baiat yang telah kita ucapkan,” ujarnya.
Ia melanjutkan, dalam semua tingkatan semua pimpinan ikut kaderisasi perkumpulan NU. Ia juga apresiasi kepada PCNU Lampung Tengah yang telah melakukan kaderisasi PD PKPNU sebanyak 15 kali, warga NU yang telah ikut kaderisasi ini diberdayakan, untuk kepentingan perkumpulan NU.
“Masjid-masjid yang ada di lingkungan masyarkat sekitar kita tinggal dimakmurkan, ajak keluarga, untuk imami shalat, puji-pujian, dan lainnya,” ujar Alumnus Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung itu.
Kemudian agar LAZISNU di Lampung Tengah di tingkatkan lagi dalam hal pelayanan masyarakat NU, itulah NU hadir untuk masyarakat, untuk tahun depan 2025 agar semua MWCNU sudah memiliki ambulans masing-masing.
“Kita adalah jam’iyyah yang besar, kita semua harus koheren, satu komando dengan Nahdlatul Ulama, kita harus sami’na wa atha’na. Dakwah warga NU adalah merangkul bukan memukul, membina buka menghina, mari kita mengajak bukan mengejek,” ungkapnya.
Mustasyar PWNU Lampung, KH Sholeh Bajuri menyampaikan, mari tanamkan kembali ghirah (semangat) mabadi khaira ummah, salah satu nilai itu adalah jujur kepada dirinya sendiri, dan jujur kepada Allah swt.
“Mari kita jaga keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt, kadang iman itu bertambah dan kadang juga berkurang. Jadi kader penggerak NU harus aktif, semua aktivitas sosial masing-masing, baik yang sifatnya mahdah maupun ghairu mahdah,” tuturnya.
Selanjutnya, warga NU harus kreatif, apapun bisa kita lakukan yang terpenting tidak bertentangan dengan syariat Islam. Iman seseorang dijaga sampai mati, jangan sampai kufur kepada sang Khaliq, sambungkan hati kita kepada Allah dengan dzikir sebanyak-banyaknya, di dalam NU dengan ikut dalam thariqah.
Sementara itu, Instruktur kaderisasi PWNU Lampung, Gus Afit Abrori, menyampaikan, ingat pesan KH Wahab Chasbullah, bahwa kekuatan NU yang sesungguhnya adalah meriam.
“Kita warga NU adalah mayoritas dan besar. Mari, diniatkan kita hadir di sini adalah untuk silaturahim kepada sesama kader NU, dalam rangka berkhidmat kepada seluruh warga NU,” ungkapnya.
Kader NU hanya sebagai hamba, hanya untuk melaksanakan perintah Allah swt. Kemudian kita menjadi umat Nabi Muhammad saw, hanya melaksanakan perintahnya.
“Perkumpulan NU jangan terbelah hanya karena urusan duniawi, semua kader NU berpartisipasi dalam semua elemen profesi masing-masing, petani, pedagang, dan lain-lain” katanya.
Ia mengatakan, kita semua selaku kader penggerak NU harus melanjutkan perjuangan para pahlawan yang tergabung dalam laskar fi sabilillah dan hisbullah.
(Akhmad Syarief Kurniawan)
Terpopuler
1
Wakil Gubernur Terpilih Lepas Muslimat NU Lampung Menuju Kongres ke-18 di Surabaya
2
Doa Malam Nisfu Sya’ban 13 Februari 2025, Versi Berjamaah dan Tata Cara Membacanya
3
Keberangkatan Muslimat NU Tulang Bawang Barat ke Kongres XVIII Resmi Dilepas Gus Taufik
4
Alasan Pentingnya Mengeluarkan Zakat Mal di Bulan Sya'ban
5
Memahami Hakikat Shalawat yang Turun di Bulan Sya'ban
6
Harlah ke-102 NU di Sidomulyo, Meriahkan Tradisi dan Ingatkan Pesan Pendiri NU
Terkini
Lihat Semua