Warta

Dulu Pernah Jadi Anak Punk, Santri yang Cacat Fisik ini Ikut Diklatsar dengan Cita-cita Mulia

Jumat, 27 Desember 2019 | 13:14 WIB

NATAR – GP Ansor Natar, Lampung Selatan (Lamsel) menggelar pendidikan, pelatihan dasar (Diklatsar). Acara dihelat selama empat hari di Pondok Pesantren Ismailiyyun Desa Sukadamai (Desa Petarung) Kecamatan Natar, Lamsel.

Dari sejumlah peserta, dua diantaranya ternyata penyandang disabilitas. Yayan dan Sapriadi, yang merupakan santri di Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Wates Kab. Lampung Tengah memiliki cacat fisik di kakinya.

Luar biasanya, meski susah untuk berjalan, tapi Yayan dengan semangatnya yang menyala-nyala ternyata bisa mengalahkan peserta lain yang fisiknya normal.

"Saya ingin bisa lebih bermanfaat untuk negara, bangsa dan agama. Saya juga ingin ikut mengawal para ulama, dan habaib," ucap pria kelahiran Rawajitu ini.

Yayan mengaku dulunya pernah ikut pergaulan tak bermanfaat. Ia menghabiskan waktunya dengan kongkow bersama sejumlah anak punk.

ā€œTapi sekarang saya tak mau begitu lagi,ā€ katanya.

Sementara Ketua Panitia Wasis Aminin M.Pd, mengatakan, Diklatsar ini diikuti sekitar 350 peserta yang berasal dari sekitar Natar dan luar Kabupaten Lampung Selatan.

Hadir pada pembukaan Diklatsar tersebut Ketua Jatman Provinsi Lampung Habib Asadullah As-Seggaf, Ketua PW Ansor Lampung Hidir Ibrahim, M.Si, Pimpinan Pondok Pesantren , K.H Miftah Pimpinan Pon-Pes Al-Ikhlas, MWC NU Natar K.H Munirul Ikhwan, Gus Aan Pimpinan Pon-Pes Ismailliyun, Kepala Desa Sukadamai, Camat, Polsek, Danramil, Ketua PSHT Sukadamai Darwanto, Perguruan Pagar Nusa.

Kemudian Kasatkoryon Banser Lampung Tatang Sumantri, Ketua PC Ā GP Ansor Lampung Selatan Arif Rahman Hakim S.Pd, M.Pd dan pengurus Cabang GP Ansor Lampung Selatan, dan beberapa tokoh masyarakat setempat. (Asep K)