Bedah Buku Sejarah NU di Lampung, GP Ansor Gelar Ziarah Intelektual Pendiri NU
Jumat, 30 Mei 2025 | 20:58 WIB

PW GP Ansor Lampung saat menggelar bedah buku Sejarah Pertumbuhan NU di Lampung, Jumat (30/5/2025). (Foto: Istimewa)
Dian Ramadhan
Penulis
Bandar Lampung, NU Online Lampung
Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Lampung menggelar kegiatan bedah buku Sejarah Pertumbuhan Nahdlatul Ulama di Lampung, sebagai bagian dari rangkaian pelantikan.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kantor PW GP Ansor Lampung, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung pada Kamis (30/5/2025). Bedah buku itu dihadiri oleh para kader muda NU, aktivis NU, Banser, dan PMII.
Ketua PW GP Ansor Lampung, Budi Hadi Yunanto menyampaikan, kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan terhadap para muassis dan sesepuh NU yang telah meletakkan dasar perjuangan keagamaan dan kebangsaan di Lampung.
“Ini bukan sekadar bedah buku, tapi sebuah napak tilas sejarah NU di Lampung. Kita ingin mengetahui jejak perjuangan para ulama, tokoh, dan pendiri NU yang telah mengakar kuat di tengah masyarakat,” ujarnya.
Ia mengatakan, kegiatan ini juga disebut sebagai bentuk ziarah intelektual, di mana para kader muda NU diajak untuk tidak hanya mengenang sejarah, tetapi juga mengambil pelajaran penting untuk melanjutkan perjuangan di masa kini dan masa depan.
“Ziarah intelektual ini adalah cara kita menghidupkan kembali nilai perjuangan para pendahulu. Sejarah bukan hanya untuk dikenang, tapi dijadikan pijakan dalam bergerak,” tegasnya.
Sementara itu, narasumber yang juga penulis Buku Sejarah dan Pertumbuhan NU di Lampung, Ila Fadilasari mengatakan, bahwa awal berdirinya NU di Lampung dibawa oleh Kiai Fadlil Amin, yang merupakan murid langsung Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari.
“Kiai Fadlil Amin ini sempat belajar agama di Haramain (Makkah dan Madinah) selama sembilan tahun, dan nyantri di Pesantren Tebu Ireng selama lima tahun (1925-1930),” ujarnya.
Ila menjelaskan, ketika Kiai Fadlil akan pulang ke kampung halaman di Ulu Danau, Sumatra Selatan, Hadratussyekh meminta kepada Kiai Fadlil untuk mendirikan Jam’iyyah NU.
“Dan itu terwujud saat Kiai Fadlil berkunjung ke tempat keluarganya di Tanjung Raja, yang masuk dalam Kabupaten Lampung Utara saat ini,” kata mantan jurnalis Majalah Tempo itu.
Dari proses perkembangan NU di Lampung pada mulanya berdiri enam cabang, yaitu NU Cabang Tanjung Raja, Menggala, Krui, Sukadana, Teluk Betung, dan Kota Agung.
Proses penulisan buku ini, ungkapny, memakan waktu yang lama karena harus menemui para narasumber di berbagai daerah di Lampung, termasuk juga di luar Lampung, seperti Jakarta, Banten, dan Surabaya. Juga melakukan riset pustaka di Perpustakaan PBNU, Badan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), hingga Museum NU di Surabaya.
Acara bedah buku ini juga menghadirkan narasumber Guru Besar bidang Historiografi Islam Prof Safari Daud dan dimoderatori oleh Eka Setiawan.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian pelantikan PW GP Ansor Lampung yang dijadwalkan 8 Juni 2025 mendatang di Ballroom UIN Raden Intan. Sebelumnya juga telah dilakukan doa dan tahlil bersama, serta besok akan dilaksanakan ziarah makam tokoh NU Lampung.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Momen Maulid, saatnya Bersyukur Menjadi Umat Nabi Muhammad Saw
2
Ahad Malam 7 September 2025 Gerhana Bulan Total, Dapat Disaksikan di Seluruh Indonesia
3
Khutbah Jumat: Merayakan Maulid Bentuk Cinta kepada Rasullah
4
Pentingnya Literasi di Tengah Banjirnya Informasi Media Sosial menurut Ketua PCNU Pringsewu
5
Sikapi Kondisi Kekinian, PCNU Pringsewu Perkuat Konsolidasi dengan Pemda dan Forkopimda
6
Berikut Ciri Perayaan Maulid yang Bi'dah
Terkini
Lihat Semua