Warta

Awal 2020, HIPPI Gelar Seminar Nasional Kultural ASEAN

Senin, 6 Januari 2020 | 10:29 WIB

JAKARTA – Masuk tahun 2020, Himpunan Pelajar Patani di Indonesia (HIPPI) menggelar seminar nasional kultural ASEAN dengan menyusun tema ā€œMenghayati dan Menghargai Kultural ASEANā€. Seminar ini diselenggarakan di Falkutas Tarbiah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Sabtu (04/01/2020) kemarin.

Tema ini diangkat dengan tujuan untuk mengenal budaya antar negara, untuk saling menghormati budaya antar negara, dan untuk mempertahankan budaya sebagai jati diri bangsa.

Acara ini dimulai dengan menyayikan lagu Indonesia Raya, kata sambutan dari ketua pelaksanan, wakil ketua umum HIPPI, ketua POSTAR, dan perasmian acara seminar nasional kultural ASEAN oleh Dr. Randi Muhammad Gumilang, M.Pd.I (Dosen IAIN Samarinda, Kalimantan, Indonesia).

Narasumber seminari diisi oleh Rachmat Abril Kholis (Peneliti CIDES Indonesia Bid. Hubungan Internasional School of Strategis and Global Student, Universitas Indonesia) yang membahas mengenai ā€œMengapa Penting Budaya Bagi Seitap Orangā€.

Lalu Kamarullah (Representatif UDEF, Uluslararası Ɩğrenci Dernekleri Federasyonu, Turki) yang membahas mengenai ā€œMengapa Budaya Harus Dipertahankanā€. Sementara moderator dipercayakan pada Wakil Ketua Umum HIPPI, Abdulkifli Dami.

Setelah selesai seminar nasional, dilanjutkan dengan presen dan penampilan budaya antar negara ASEAN. Pertama Negara Patani (Thailand Selatan), kedua Negara Indonesia, ketiga Negara Malaysia, keempat Negara Brunei Darussalam, dan kelima Negara Philipina.

Sufyan Doloh, salah seorang mahasiswa yang persentasi budaya Patani menjelaskan, etnis dan kultur Melayu Indonesia, Malaysia, Singapura, Philipina dan Brunei Darussalam, adalah kultur yang sama.

Berdasar kultur bangsa Melayu yang tersisa adalah penduduk di wilayah Thailand Selatan. Orang Melayu Thailand Selatan bertutur dengan bahasa Melayu sebagai bahasa Ibunda, dan beragama Islam serta mempunyai identitas yang sama dengan orang Melayu umumnya (Nusantara).

Bbudaya Melayu Patani juga mempunyai beberapa persamaan dengan budaya di Indonesia, khususnya budaya yang ada di Pulau Sumatra, seperti Aceh dan Riau, yaitu pakaian tradisional dan permainan tradisional yang hampir sama.

Suksesnya acara ini merupakan kerjasama Himpunan Pelajar Patani di Indonesia (HIPPI) dengan Pojok Seni Tarbiah (POSTAR), dan partisipasi dari beberapa mahasiswa internasional yang persentasi budaya negara ASEAN.

Selama acara berlangsung ada beberapa zum tentang kebudayaan Patani, pameran buku-buku sejarah tentang Patani, pameran photo, dan lainnya. (Zulkifli Mamah)