Pemerintahan

Angka Stunting Provinsi Lampung Menurun

Selasa, 21 Mei 2024 | 20:45 WIB

Angka Stunting Provinsi Lampung Menurun

Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto membuka kegiatan Penilaian Kinerja (PK) Pemerintah Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting di Provinsi Lampung, Selasa (21/5/2024)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Angka stunting di Provinsi Lampung sudah mengalami penurunan yang signifikan. Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto membuka kegiatan Penilaian Kinerja (PK) Pemerintah Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting di Provinsi Lampung Tahun 2024.

 

Kegiatan itu dilaksanakan di Ballroom Swiss-Belhotel Lampung, Selasa (21/05/2024).

 

"Provinsi Lampung, alhamdulillah di tahun 2019 stunting kita 26,26% dan turun cukup signifikan di 14,9% di tahun 2023, itu sudah cukup baik," katanya.

 

Fahrizal menyatakan, angka tersebut sudah mendekati target dari angka yang ditargetkan di nasional.

 

"Target nasional 14%, kita tinggal menurunkan 0,9%. Jadi kita musti fokus sekarang mengawal agar tidak ada lagi anak yang lahir kondisinya kurang gizi," lanjutnya.

 

Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini banyak kasus anak-anak terkena diabetes, karena mengkonsumsi makanan instan dan makanan berpengawet, sehingga ini menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mengantisipasi dan menanggulangi hal tersebut.

 

"Ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk meningkatkan literasi serta pemahaman gizi keluarga dan kail-kail untuk membangun ketahanan gizi keluarga ditingkat desa. Jangan sampai nanti ini menjadi penyumbang angka stunting yang baru," tegasnya.

 

Berkenaan dengan hal tersebut, Sekdaprov mengungkapkan bahwa diperlukan beberapa hal yang harus dilakukan dalam percepatan penurunan stunting.

 

Pertama, Pemerintah Kabupaten/Kota agar meningkatkan kualitas pelaksanaan 8 aksi konvergensi sebagai instrumen peningkatan konvergensi lintas sektor dan memastikan efektifitas intervensi layanan terhadap sasaran prioritas stunting.

 

Kedua, melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan percepatan penurunan stunting, baik dari pelaksanaan program, faktor-faktor yang menyebabkan lambatnya capaian serta peran kolaborasi serta koordinasinya.

 

Ketiga,  memfokuskan strategi dan pendekatan intervensi pada 1000 hari pertama kehidupan untuk mencegah terjadinya stunting baru, tanpa mengurangi intervensi pada anak stunting.

 

Diakhir, Sekdaprov berharap kegiatan ini dapat menjadi penyemangat bagi pemerintah dalam upaya membangun generasi bangsa yang lebih baik.


"Mudah-mudahan semuanya mendapat nilai yang bagus. Kita membangun semangat untuk sama-sama mengawal pertumbuhan dan kecukupan gizi para penerus bangsa," pungkasnya.


Sementara itu, Koordinator Substansi Kesehatan Direktorat SUPD III Ditjen Bina Pembangungan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Arifin Effendy Hutagalung mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini oleh Pemerintah Provinsi Lampung.

 

"Kami mengapresiasi pelaksanaan penilaian kinerja oleh pemerintah provinsi kepada pemerintah kabupaten/kota. Kita harapkan bisa mengukur kinerja pemerintah kabupaten/kota," ucapnya.