Yudi Prayoga
Penulis
Masyarakat Nahdlatul Ulama (NU), mayoritas memiliki keterikatan nasab kepada pendiri organisasi NU, yaitu KH Hasyim Asy’ari dan para pendiri NU yang lainnya. Baik secara biologis (keturunan) maupun ideologis (guru-murid). Karena pada umumnya seorang anak dan murid akan mengikuti jejak orang tua dan gurunya.
Dalam dunia pesantren di Indonesia, khususnya pulau Jawa, Madura dan sekitarnya, banyak para pengasuh yang memiliki keterkaitan hubungan kepada pendiri NU tersebut, baik secara biologis maupun ideologis.
Dengan demikian para santri yang mondok di pesantren-pesantren tersebut akan selalu mengikuti kiainya, dalam segi amaliah dan keilmuan. Seperti Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, Pondok Pesantren Langitan Tuban, dan sebagainya.
Baca Juga
Pentingkah Mengetahui Nasab Leluhur?
Keilmuan para pendiri NU dan para pendiri pondok pesantren tersebut bukan tanpa dasar dan sanad keilmuan. Mereka mengamalkan dan mengajarkan ilmunya melalui sanad yang kuat dan jelas dari gurunya, dan dari gurunya guru tersebut sampai kepada masa tabi’in, sahabat, hingga Rasulullah saw.
Maka secara keilmuan dan amaliah, warga NU memiliki sanad yang jelas, sehingga kemungkinan kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah, salah satunya melalui kitab-kitab yang diajarkan kepada warga NU.
Sebagaimana dilansir dari NU Online, nasab keilmuan pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari terhubung langsung kepada Nabi Muhammad saw. Pernyataan tersebut pernah diungkapkan langsung oleh ketua PBNU periode 2015-2020, KH Said Aqil Siroj. Berikut urutannya:
- Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari
- Syaikh Mahfudz at-Termasi.
- Syaikh Nawawi al-Bantani
- Sayyid Ahmad Zaini Dahlan.
- Imam Ahmad ad-Dasuqi.
- Imam Ibrahim al-Baijuri.
- Imam Abdullah as-Sanusi.
- Imam ‘Abduddin al-‘Iji.
- Imam Muhammad bin Umar Fakhrurrazi.
- Imam Abdul Karim asy-Syahrastani.
- Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad al-Ghozali.
- Imam Abdul Malik al-Haramain al-Juwaini.
- Imam Abubakar al-Baqillani.
- Imam Abdullah al-Bahili.
- Imam Abu al-Hasan Ali al-Asy’ari.
- Abu Ali al-Juba’i
- Abu Hasyim al-Juba’i.
- Abu al-Hudzail al-‘Allaf.
- Ibrahim an-Nadzdzam.
- Amr bin Ubaid.
- Washil bin Atha’.
- Sayyidina Muhammad bin Ali bin Abi Thalib.
- Sayyidina Ali bin Abi Thalib Kw.
- Sayyidina Rasulullah Muhammad saw
Dengan demikian, menurut Kiai Said Aqil Siroj, sanad keilmuan yang dikembangkan dan dipertahankan NU terhubung atau mutawatir kepada Rasulullah saw.
Sehingga, sebagai warga NU yang selalu mengikuti para ulama dan kiai NU, jangan khawatir dengan kredibelitas keilmuan dan amaliah yang telah diajarkan dan diwariskan di masyarakat. Karena secara dalil, NU memiliki argumen, referensi, sumber dan hujjah yang kuat untuk diperdebatkan dan dipertahankan secara benar.
Terpopuler
1
Yuk Infak dan Menjadi Bagian Pengadaan Ambulans Ke-7 NU Peduli Pringsewu 2025
2
Khutbah Jumat: Ilmu dan Adab Lebih Tinggi daripada Nasab
3
3 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Membangun Masjid
4
KBNU Sidomulyo Gelar Donor Darah, Perkuat Kepedulian Sosial di Lampung Selatan
5
Gaji dan TPP ke-13 ASN Lampung Mulai Dicairkan, Total Rp118,7 Miliar
6
Khutbah Jumat: Bijak dalam Bermedia Sosial
Terkini
Lihat Semua