METRO-- Pengurus Rayon Persiapan Hukum Tata Negara (PR HTN) Komisariat Jurai Siwo, Metro, gelar Rapat Tahunan Anggota Rayon (RTAR) pertamanya di Balai Kelurahan Yosodadi Metro Timur, Kota Metro, Sabtu 24 April 2021.

Kegiatan tersebut mengusung tema " Membentuk Kader Pergerakan yang Militan, Intelek, Kritis, Produktif, dan Profesional" dan diketuai oleh Sandri Pratama selaku kader Rayon Hukum Tata Negara.

"Berdasarkan tema yang diusung, saya harapkan siapapun ketua terpilih setelah ini mampu meneruskan semangat perjuangan dari pemimpin sebelumnya, dan mampu menahkodai rayon kita ini menuju pergerakan yang ideal sebagai warga dan kader PMII, " ujar Sandri dalam sambutannya.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Guruh Abriadi Siregar selaku Ketua Komisariat Jurai Siwo Metro, Andi selaku perwakilan Pengurus Cabang (PC) Kota Metro, serta warga dan kader PMII senaungan Komisariat Jurai Siwo Metro.

"Rayon Persiapan Hukum Tata Negara merupakan rayon baru yang masih berlabel rayon persiapan, namun saya selaku ketua komisariat sangat bangga dengan segala bentuk kegiatan dari warga dan kader rayon ini. Semoga penerus setelah ini mampu menjaga atau bahkan mampu lebih membawa warganya menuju pergerakan yang lebih dinamis lagi," tegas Guruh.

Kegiatan RTAR berjalan lancar, meskipun dilaksanakan pada bulan Ramadan. Musyawarah tertinggi di tingkat pengurus rayon tersebut menghasilkan keputusan yaitu terpilihnya Indra Cahya sebagai Ketua Rayon, dan Friska Ayu sebagai Ketua Kopri menggantikan Agus Salim dan Citra Melati sebagai ketua demisioner.

"Saya ucapkan selamat kepada ketua rayon dan ketua kopri terpilih. Tetap semangat dan jaga komunikasi antar warga dan kader, juga kekompakan kalian dalam menahkodai rayon kita ini, " ujar Agus Salim.

Hal sama diungkapkan Citra, ketua Kopri terpilih. "Terimakasih saya ucapkan kepada warga dan kader rayon HTN, terutama sahabati-sahabati Kopri rayon. Jangan pernah takut bayangan, jangan pula menunduk. Tetap semangat dan fokuskan semangat kalian untuk menuju idealnya kita sebagai kader pergerakan," katanya.

(Nur Nubli Zarkasyi)