Warta

Muktamar ke–34 NU di Lampung Sangat Strategis

Jumat, 27 September 2019 | 05:09 WIB

TULANG BAWANG BARAT – Provinsi Lampung masuk dalam tiga besar kandidat calon tempat Muktamar ke – 34 NU tahun 2020 mendatang. Sebagaimana ditetapkan dalam Rapat Pleno PBNU di Pondok Pesantren Al-Muhajirin 2 di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, tanggal 20 - 22 September 2019 beberapa waktu lalu. Para generasi muda di Lampung menyambut dengan antusias, seperti disampaikan Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) Kabupaten Tulang Bawang Barat, Nuril Iman, melalui sambungan telpon, Kamis (26/9) siang kepada nulampung.or.id. Ia menyampaikan, selaku warga NU dirinya sangat setuju jika Muktamar ke–34 NU pada tahun 2020 diadakan di Provinsi Lampung, mengingat acara tersebut merupakan kegiatan yang memiliki esensi multifungsi. Menurutnya,  ada tiga alasan mengapa Provinsi Lampung merupakan lokasi yang strategis. “Pertama, menguatkan ukhuwah an nahdliyah, Lampung dengan berbagai masalah yang berkembang tentang politik, sosial, budaya dan keagamaan, menjadikan semangat ukhuwah di dalam keluarga nahdliyin perlu dikibarkan kembali, mulai dari Ranting NU hingga ke jajaran Wilayah. Sehingga dengan Muktamar NU yang diadakan di Provinsi Lampung, semangat ukhuwah an nahdliyah semakin menggelora kembali, ” tambah alumni IAIM NU Kota Metro ini. “Kedua, potensi pendidikan dan pengkaderan, diakui atau tidak pendidikan yang berbasis NU saat ini terkotak – kotak bahkan seolah mati suri dengan perkembangan modern saat ini. Tidak jarang kita temukan sekolah IT (meskipun tidak semua), yang notabenenya adalah non Ahlussunnah wal Jamaah an Nahdliyyah, justru diminati oleh masyarakat, mereka bahkan rela mengeluarkan biaya lebih dan antri untuk bisa anaknya duduk di bangku sekolah IT tersebut. Sedangkan madrasah NU berjuang dari rumah ke rumah untuk mendapatkan siswa. Sehingga dengan Muktàmar ke – 34 NU di provinsi Lampung, tema pendidikan harus dijadikan salah satu pembahasan yang prioritas,” tambahnya. “Ketiga, ekonomi, sosial dan budaya. Provinsi Lampung dengan berbagai warna sosial budayanya yang sangat kaya, menjadikan daerah ini menjadi tujuan wisata domestik maupun dari manca negara. Hal ini memiliki potensi baik secara ekonomi yang dikembangkan dengan usaha mikro seperti usaha oleh – oleh khas Provinsi Lampung, home industri, penginapan dan lain - lain, bisa dikembangkan oleh masyarakat khususnya warga NU. Dari segi sosial tentu dapat meningkatkan taraf hidup dan mendekatkan jarak kesenjangan di masyarakat. Belum dalam hal sosialisasi dan gerakan cinta budaya daerah sebagai akar budaya bangsa, tentu semua menjadikan sebuah ikatan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera, sesuai dengan visi misi Gubernur Lampung, menuju Provinsi Lampung berjaya,” papar  PDP Tubabar ini. Pengurus LTN NU Lampung Tengah, Bidang Penelitian dan Pengembangan, M. Ikromuddin Wahab, menambahkan, kenapa tidak di Provinsi Lampung untuk menjadi tuan rumah Muktamar ke -34 NU ? Sejak NU berdiri 1926 hingga sekarang Lampung belum pernah menjadi tuan rumah Muktamar NU. Melihat track record saat ini sangat memungkinkan, sebab dari sisi fasilitas publik sangat mendukung, misalnya dari segmen transportasi, Bandara Udara dekat, Stasiun Kereta Api terjangkau, pelabuhan Bakauheni memadai, lebih – lebih adanya fasilitas Jalan Tol. “Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dan pastinya lingkungan masyarakat khususnya Lampung sangat welcome. Dimana warga NU menjadi mayoritas di Provinsi Lampung ini. Banyak pula Pondok Pesantren yang mampu menampung para Muktamirin, dimana mayoritas para pendiri dan pengasuh Pesantren di Propinsi Lampung adalah para alumni Pesantren dari Pulau Jawa,” tutup mantan aktivis PMII Kota Metro ini. (Akhmad Syarief Kurniawan)  


Terkait