Warta

Maulid dan Tantangan Generasi Muda

Kamis, 8 Desember 2016 | 13:52 WIB

Maulid dan Tantangan Generasi Muda Oleh: KH.Ihya `Ulumuddin (Katib Syuriah PWNU Lampung) SETIAP bulan Rabiul Awal seluruh umat islam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan berbagi cara dan bentuk. Ada yang melaksanakan pengajian, pembacaan sholawat dan barjanji, dan lain sebagainya. Inti dari semuanya adalah memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Namun di balik hingar bingar perayaan maulid tersebut hendaknya dibarengi dengan adanya perubahan untuk sedikit demi sedikit meniru ahlaq dan perilaku Nabi Muhammad. Karena pada hakikatnya inti dari peringatan Maulid adalah mendapatkan suri tauladan atau contoh untuk kita semua dalam menjalani kehidupan sehari –hari agar sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah. Bagi generasi muda, momentum peringatan Maulid Nabi sangat tepat sekali dijadikan momen perubahan untuk mencontoh dan meniru kehidupan nabi, khususnya masa muda beliau. Karena kita semua ketahui pemuda adalah generasi penerus bangsa yang akan meneruskan tampuk kepemimpinan di negeri ini, namun di sisi lain keberadaan generasi penerus sekarang sangat jauh dan menghawatirkan. Pemuda selayaknya dapat mencontoh Nabi Muhammad, bagaimana ketika masa mudanya beliau mampu menjadi pemuda yang baik, menjadi teladan bagi banyak orang bukan karena kepandaiannya, namun karena akhlaqnya yang mulia. Itu sebabnya ketika beliau muda sudah mendapat julukan Al-Amin (dapat dipercaya). Bagi orang tua setidaknya ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar putra putrinya menjadi generasi penerus yang baik dan menjadi kebanggaan di masa depan melalui peringatan maulid Nabi Muhammad SAW: Pertama, tanamkan kepada generasi muda akan cinta membaca Alquran. Karena dengan Alquran, generasi muda dapat mengenal Tuhannya. Dan bila mereka telah mengenal Tuhan maka mereka akan menjalani kehidupan seperti yang diatur oleh Tuhannya pula. Bila kecintaan terhadap Alquran telah tertanam dalam diri pemuda niscaya akan terwujud di negeri ini generasi yang Qurani yang selalu taat dan menjalankan perintah Allah SWT. Kedua, ajarkan kepada generasi muda akan cinta kepada nabinya. Nabi Muhammad adalah panutan dan contoh bagi seluruh umat manusia, namun hal itu akan sangat jauh bila generasi muda tidak pernah ditanamkan cinta kepada Nabi Muhammad. Sehingga yang masuk dalam pikiran mereka adalah sesuatu yang jauh dari nilai-nilai islam. Ketiga, tanamkan kepada mereka rasa cinta kepada keluarga nabi (ahlul bait), agar mereka mengenal dan mengetahui siapa keluarga dan saudara serta para sahabat-sahabat nabi yang ikut berjuang demi tegaknya agama islam hingga sekarang. Bila ketiganya sudah tertanamkan dalam jiwa generasi muda kita maka niscaya generasi muda kedepan akan kuat akidahnya dan taat pada tuhannya, tidak menjadi generasi yang lemah serta jauh dari Allah. (Ditulis Sunarto)  


Terkait