Mari Kita Sukseskan, LP Ma’arif NU Songsong Generasi Emas Indonesia 2045
Sabtu, 1 Mei 2021 | 20:10 WIB
JAKARTA-- Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) PBNU, KH Zainal Arifin Junaidi, menyatakan, pandemi Covid-19 ini adalah takdir Allah SWT. Semua manusia hanya mempunyai rencana, tapi hingga saat ini pandemi Covid-19 juga belum berakhir, yang berimbas pula kepada dunia pendidikan.
“Proses pendidikan yang terpenting di era pandemi ini adalah pendidikan yang berkarakter, guna menyongsong generasi emas 2045. Islam tidak hanya mengajarkan literasi atau iqra saja, yang jauh lebih dalam proses pendidikan adalah akhlakul karimah, karakter dan berketerampilan sosial,” katanya dalam Welcome Speech agenda Webinar Pendidikan Nasional zoom meeting, Kamis 29 April 2022.
Webinar itu mengusung tema besar Menyiapkan Generasi Emas Indonesia 2045.
“Merancang masa depan pendidikan Indonesia adalah sebuah keniscayaan. Arus globalisasi adalah keniscayaan. Peserta didik di bawah naungan payung Lembaga Pendidikan Ma’arif NU harus siap bersaing diera global ini, siapkan sumber daya manusia yang handal, dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.
KH Zainal menambahkan, dalam menyongsong Indonesia 2045 konsep pendidikan kita jangan melupakan orientasi kebangsaan dan jangan memalsukan sejarah. "Generasi emas Indonesia 2045 harus mempunyai religiusitas dan karakter yang kuat. Selain itu peserta didik LP Ma’arif NU selain harus mampu menjawab tantangan zaman, juga harus bisa memberikan tantangan zaman,” tegasnya.
Ketua PBNU, H Hanief Saha Ghafur, menyampaikan, dalam proses pendidikan yang diutamakan adalah nilai-nilai karakter. Kesuksesan seseorang hanya didukung akademik 20 persen lain-lain 20 persen, dan yang paling dominan adalah 60 persen adalah karakter atau akhlak.
“Penanaman nilai-nilai karakter dalam proses pendidikan yang ideal pada usia 5 – 25 tahun. Pendidikan karakter harus diutamakan dimulai dari lingkungan keluarga, terutama dominasi dari contoh orang tuanya, ibu bapaknya,” ujar dosen Universitas Indonesia ini.
Menurutnya, generasi Indonesia Emas 2045 bisa diwujudkan dengan mencetak sumber daya manusia yang memiliki karakter dan kepemimpinan. Sangat tepat LP Ma’arif NU tampil didepan optimis untuk mewujudkan cita-cita ini.
Pemateri lainnya, Ki Saur Panjaitan XIII, memaparkan, dalam rangka mencetak Generasi Indonesia Emas 2045, proses pendidikan jangan meninggalkan kebudayaan. Pendidikan adalah proses pembudayaan, proses memanusiakan manusia, proses membentuk bangsa yang berkarakter, yang berkarakter mandiri dalam mencapai cita-cita nasionalnya, tangguh dan digdaya.
“Pendidikan perlu dihidupkan sebagai proses pembudayaan agar anak-anak Indonesia tetap berpijak kokoh pada budaya bangsanya, budaya Pancasila,” ujar Ketua PC LP Ma’arif NU Kota Jakarta Utara ini.
Menurutnya, kebudayaan mendesain masa depan. Titik tolaknya adalah budaya ber-Pancasila. Tanpa kebudayaan kita tidak bisa merancang masa depan.
Webinar Pendidikan Nasional zoom meeting ini selain diikuti jajaran pengurus LP Ma’arif PBNU, juga diikuti LP Ma’arif PWNU se- Indonesia, LP Ma’arif PCNU, satuan pendidikan di lingkungan Ma’arif NU, pemerhati pendidikan, dan lain-lain.
(Akhmad Syarief Kurniawan)