Warta

Kopi Pinang Muda Ansor Waykanan Mulai Digemari Masyarakat

Sabtu, 9 November 2019 | 12:42 WIB

WAYKANAN – Perlahan namun pasti, Kopi Jamu PAC GP Ansor Rebang Tangkas, Waykanan, yang dibuat dari bahan baku kopi dan pinang muda mulai mendapat tempat di hati masyarakat setempat. "Per bulan rata-rata habis setengah kwintal. Harga jual Rp25 ribu untuk 150 gram," ungkap Ketua PAC Ansor Rebang Tangkas, Arif Makhfudin, di Blambangan Umpu, Sabtu (9/10/19). Makhfud mengungkapkan, komposisi kopi jamu terdiri dari 3 kg kopi dan 1 kg pinang muda. "Setelah semua bahan dicuci, kemudian dijemur hingga kering. Lalu proses penggorengan. Pinang muda sebelum dicuci dipotong kecil agar mudah digiling jadi bubuk," bebernya. Atas nama oganisasi dan pribadi, ia menyatakan berterima kasih atas dukungan Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Waykanan dalam upaya pengembangan kopi ini. "Sangat membantu sekali. Bendahara PC Ansor Abdullah Candra Kurniawan bahkan turut membantu pemasaran melalui jaringan ia miliki," paparnya. Kopi pinang muda diluncurkan pada pengajian akbar bertema "Negeri Bhineka, Negeri Digdaya". dalam rangka memperingati Maulid Nabi SAW 1437 H dan 6 Tahun Haul KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Masjid Al Muhajirin Kampung Bumi Baru, Kecamatan Blambangan Umpu, Kamis 24 Desember 2015 lalu. Kopi tersebut memiliki sejumlah manfaat, seperti mengencangkan kulit, menguatkan stamina dan gigi. Perizinan atas produksi tersebut sudah diajukan pada institusi terkait. Ketua PC GP Ansor Waykanan Gatot Arifianto melanjutkan, ada masukan agar Ansor ikut andil memasarkan kopi yang dihasilkan petani Waykanan serta memberdayakan kader. Dari situ muncul gagasan Kopi Jamu. "Karena ada sejumlah Banser yang menekuni usaha pembuatan kopi bubuk. Jadi awalnya kita uji coba awal dicampur dengan pinang muda. Alhamdulillah, hingga kini proses produksi berrlanjut dan PAC secara bertahap dan mandiri mempunyai uang khas," papar alumni Civic Education for Future Indonesian Leaders (CEFIL) Yayasan Satunama Yogyakarta ini. Menurut dia, usaha dagang ini sesungguhnya sudah diajarkan Rasulullah, saat ia memimpin khalifah dagang hingga ke luar negeri pada usia 17 tahun. "Banyak yang mengaku umat Muhammad, tapi takut, tidak percaya diri mengikuti nabi untuk berdagang. Ada apa? Apa yang salah dari berdagang? Karena itu, GP Ansor Waykanan bertekad mendorong kader mampu untuk mandiri, mengikuti jejak nabi dalam hal penguatan ekonomi," kata dia. Gerakan ekonomi lain yang sedang dilakukan ialah budidaya madu oleh kader Ansor di Kasui. "Insya Allah nanti akan muncul produk Madu Tak Gentar, madu fermentasi dari kader Ansor Waykanan," pungkasnya. (rls)


Terkait