BANDARLAMPUNG -Penyebaran berbagai informasi melalui dunia maya, internet maupun media social (Sosmed) belakangan kian tak terbendung. Namun, tidak semua informasi yang disebarkan itu adalah sesuatu yang realita. Bahkan terkadang hanya berita bohong dan mengada-ada. Masyarakat dibuat bingung membedakan mana berita yang benar dan mana berita hoax.
Oleh karenanya masyarakat diminta cerdas untuk memilah dan memilih informasi yang diterima dari media social. Karena apabila tidak waspada maka akan bisa menimbulkan perpecahan antar sesame warga negara.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung KH.Khairudin Tahmid menyatakan bahwa saat ini adalah zaman kemajuan teknologi yang tidak bisa dipungkiri.
“Saat ini adalah eranya perang cyber, perang media. Perang narasi seperti saat ini harus dilawan atau dicounter dengan narasi, tidak bisa dengan emosi,” kata Kiai Khairuddin baru-baru ini.
Lebih lanjut wakil syuriah PWNU Lampung itu mengatakan bahwa pada era perang narasi seperti ini semua harus melawannya dengan menyebarkan berita yang baik dan menyejukkan serta memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak terpengaruh terhadap berita-berita atau informasi palsu. (Sunarto)