BANDARLAMPUNG - Di tengah gemerlap zaman dan hiruk pikuk kampus umum, muncul KMNU sebagai spesies baru yang keberadaannya sangat langka. Di saat mahasiswa sibuk dengan urusan duniawi, ada golongan yang sangat semangat dengan sholawatan, manaqiban, sarungan, yasinan, dan maulidan di kampus umum tanpa malu. Ini namanya mahasiswa khoriqul adat,” kata Ketua MUI Lampung, KH. Khairudin Tahmid saat mengisi Mauidhoh Peringatan Maulid Nabi Muhammad dan Hari Lahir KMNU ke-6.
Menurut Kyai Khairuddin, khittah KMNU di kampus-kampus umum tidak lain sebagai lembaga organisasi mahasiswa yang bertujuan melestarikan amaliyah yaumiyah ahlussunnah wal jamaah ala Nahdlatul Ulama. “Semoga KMNU benar-benar bisa menjadi organisasi yang demikian,” katanya.
Ketua MUI berharap KMNU lebih giat lagi menunjukkan eksistensi dakwahnya.
“Dulu anak-anak NU masih termarjinalisasi oleh sistem kampus dan menjadi terasing kan di kampus. Sekarang saya sangat senang dan mengapresiasi KMNU sudah mampu menunjukkan fungsinya sebagai lembaga dakwah di kalangan mahasiswa,” katanya.
Puncak Peringatan Harlah KMNU Unila yang ke-6 dirangkai dengan pembacaan Manaqib Syaikh Abdul Qodir Al-jaelani dan Maulid Ad-Diba'i oleh Majelis Dzikir Al-Khidmah Provinsi Lampung, dan di tutup Mauidhoh Hasanah dari Ketua MUI Provinsi Lampung.
Di Akhir Mauidhohnya, Ketua MUI Lampung merekomendasikan kepada kader KMNU untuk membuat dokumentasi buku "Dinamika Perkembangan Dakwah Al-Khidmah di Provinsi Lampung". Dia optimis buku itu akan bisa dijadikan referensi historis perkembangan dakwah Al-Khidmah di Lampung. (Ahmad Saroji)