Warta

Gubernur Dukung Muktamar NU 2020 Dilaksanakan di Lampung

Kamis, 12 September 2019 | 09:47 WIB

Bandar Lampung­ — Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mendukung pengajuan Lampung sebagai tuan rumah Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) tahun 2020. Karena itu beliau meminta PWNU Lampung untuk merebut kesempatan tersebut, yaitu menjadikan Lampung sebagai tuan rumah pelaksanaan muktamar. Jika nantinya Pengurus Besar NU (PBNU) menetapkan Lampung sebagai lokasi hajat paling akbar kaum nahdliyin tersebut, Arinal memastikan pihaknya akan sepenuhnya memberikan bantuan. Komitmen tersebut disampaikan gubernur saat menerima audiensi tim PWNU di ruang kerjanya Rabu (11/9/2019). Jajaran PWNU Lampung dipimpin langsung Ketua Tanfidziyah Prof Dr KH Mohammad Mukri MAg yang didampingi beberapa wakil ketua dan wakil sekretaris. Hadir pula Katib Syuriah KH Basyaruddin Maisir dan Syuriah Dr Mahmudin Bunyamin. Gubernur mengatakan, selain banyak kepala daerah di Lampung yang merupakan tokoh NU, kehadiran ribuan peserta muktamar yang hadir di Lampung menjadi promosi potensial untuk meningkatkan income daerah. “Lampung sudah sangat layak jika ingin menjadi tuan rumah muktamar NU, dari segi kesiapan infrastruktur Lampung saat ini sangat siap, ditambah lagi banyak kepala daerah di Lampung yang merupakan tokoh NU dan mendukung terselenggaranya Muktamar di Lampung,” katanya. Seperti diketahui, Provinsi Lampung tepilih sebagai salah satu nominator utama menjadi tuan rumah muktamar bersaing dengan PWNU Sumatera Utara, PWNU Sumatera Selatan, PWNU Banten, PWNU Jawa Tengah, PWNU DI Yogyakarta, dan PWNU Kalimantan Selatan. Gubernur Arinal mengharapkan dengan kondisi Provinsi Lampung yang sedang melaksanakan rasionalisasi anggaran, keberadaan Muktamar NU di Lampung dapat memberikan dampak posisitif bagi sektor pariwisata, dan penggiat UMKM di Lampung. “Ribuan peserta dari seluruh Indonesia dan luar Negeri akan datang ke Lampung, menjadi momentum yang baik bagi kita untuk memperkenalkan potensi wisata, kuliner dan berbagai kerajinan Lampung. Jadi event ini juga mendatangkan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” kata Gubernur. Sementara itu, Ketua PWNU Lampung Mohammad Mukri menyampaikan posisi Lampung yang strategis sebagai gerbang Sumatera, penghubung Pulau Jawa – Pulau Sumatera dan mudah diakses baik dari Jawa, Sumatera, atau wilayah lain di Indonesia. Lampung juga ditunjang kondisi infrastruktur yang sangat siap, baik berupa jalan tol, bandara internasional, hotel berbintang dan pesantren-pesanten yang sudah mapan. “Dengan posisi seperti ini, Lampung sangat strategis dan mudah diakses baik dari Jawa, Sumatera, atau wilayah lain di Indonesia. Penerbangan dari Jakarta-Lampung hanya perlu tiga puluh menit,” ujar Mukri. Secara demografis, lanjut Mukri, Lampung merupakan wilayah terpadat kedua di Sumatera setelah Sumatera Utara, dan NU terbesar di Luar Jawa. Pesantren-pesanten besar Lampung memiliki hubungan emosional, kultural dan kekeluargaan dengan pesantren-pesantren besar di Pulau Jawa. “Sudah saatnya Muktamar ke-34 NU 2020 dilaksanakan di Lampung, mengingat dari 33 penyelenggaraan Muktamar sebagian besar berlangsung di Pulau Jawa. Hanya 4 kali di luar Jawa. Dan pada era modern ini sekali di Makassar, Sulawesi Selatan,” ujar Ketua PWNU Provinsi Lampung tersebut. Sejauh ini PWNU Lampung sudah merancang tiga lokasi muktamar. Pertama, tempat pembukaan dan penutupan,  serta sidang-sidang dan bazar di lokasi tanah milik PWNU Lampung seluas 8 hektare  di Komplek Pemda Kota Baru, Lampung Selatan.  Ditempat tersebut banyak bangunan yang bisa dipergunakan untuk sidang komisi. Alternatif kedua, dipusatkan di PKOR Way Halim. Tempat sidang-sidangnya di Gedung Sumpah Pemuda dan sejumlah anjungan daerah. Kemudian alternatif ketiga, muktamar di gelar di Pondok Pesantren Darus Saadah Seputih Jaya, Gunung Sugih Lampung Tengah. (Rafa)  


Terkait