PRINGSEWU- Sejak terbentuknya Satuan Khusus Unit (Satsusnit) Banser Husada (Basada) Pringsewu yang ditopang dan disupport oleh Lembaga Amal, Zakat, Infaq dan Sodaqoh NU (LAZISNU) dalam hal penggunaan kendaraan ambulance serta obat-obatan, Satuan Khusus ini terus bergerak membantu memberikan layanan kesehatan terhadap warga yang memerlukan tanpa henti.
Bahkan dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh PC NU Kabupaten Pringsewu dan Banomnya, Satuan Khusus ini selalu menjadi garda terdepan dan siap siaga dalam membantu memberikan pelayanan kesehatan secara gratis kepada siapapun yang membutuhkannya.
Salah satunya adalah pada acara Khatmil Kutub dan Tafsir Jalalain sekaligus Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Sunan Jatiagung Kec. Ambarawa Kabupaten Pringsewu, Basada Pringsewu selain membantu memberikan pelayanan kesehatan kepada jama'ah yang membutuhkan juga mensosialisasikan program SAR atay Sehat Anti Ribet, Ahad (03/11).
Ketua Satsusnit Basada Pringsewu, Eko Suwanto menjelaskan bahwa Basada ini adalah bentuk nyata kontribusi Ansor dan Banser di Kabupaten Pringsewu dalam membantu masyarakat di bidang kesehatan.
"Alhamdulillah, kami masih tetap konsisten untuk terus bergerak menebar manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan secara gratis dan tanpa modus jual obat dan sebagainya. Kami hanya menggunakan metode penyembuhan ATS (Aji Tapak Sesontengan) yang kini mulai mendapat tempat di hati masyarakat", ucapnya.
Eko juga mengatakan bahwa sosialisasi program SAR Basada Pringsewu adalah untuk memberi edukasi kepada masyarakat bahwa ketika mereka sakit, tanpa harus memakai obat pun beberapa penyakit juga bisa disembuhkan dengan metode terapi ATS yang dia dan timnya gunakan.
"Sebenarnya tidak semua sakit harus langsung minum obat, pakai ATS saja juga bisa sembuh. Tapi meski begitu, kami tetap mempersiapkan dan membawa obat-obatan di dalam ambulance LAZISNU sebagai sarana untuk pelayanan kesehatan dasar ketika memang benar-benar ada pasien yang harus membutuhkan obat", sambung Eko.
Sayangnya, Satuan Khusus ini memang masih sangat terbatas dalam menangani berbagai masalah kesehatan yang ditemui di lapangan, dari tersedianya alat kesehatan, kendaraan obat-obatan sampai tenaga medis yang dinilai masih belum memenuhi standar penanganan kesehatan pada umumnya.
Maka keberadaan ambulance dan supply obat-obatan dari LAZISNU sudah merupakan bentuk kemajuan yang signifikan yang diperoleh oleh Satuan Khusus Basada ini. Harapan kedepan adalah tinggal bagaimana Basada Pringsewu bisa mendapat pendidikan yang lebih mengenai penanganan masalah kesehatan dan mempunyai anggota yang terampil di bidang kesehatan. (Henudin)