Warta

Banser Husada Lampung Kembangkan Budidaya Lebah

Jumat, 29 November 2019 | 07:18 WIB

BANDAR LAMPUNG - Satuan Khusus Banser Husada (Basada) Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Banser Lampung mengembangkan budidaya madu sebagai langkah mendorong kemandirian ekonomi kader. "Targetnya 100 kotak budidaya. Saat ini baru terealisasi 50 persen. Atau 50 kotak. Lokasi pengembangan atau budidaya lebah berada di Kampung Kota Way, Kecamatan Kasui, Kabupaten, Waykanan," ujar Pelaksana Tugas Kepala Satuan Khusus Basada Lampung, Gatot Arifianto, di Bandar Lampung, Kamis (28/11/19). Dakwah kebangsaan berikut gerakan sosial Basada Lampung dengan Aji Tapak Sesontengan (ATS), lanjutnya, sudah bisa berjalan mandiri tanpa perlu pendampingan khusus lagi. Karena itu, hal yang perlu dilakukan ke depan adalah dengan membangun gerakan ekonomi. "Lebah dibudidayakan berjenis apis cerana. Dalam setahun empat kali panen," jelasnya. Gatot melanjutkan, biaya pembuatan kotak madu variatif. Dengan kayu bagus kisaran Rp300 ribu, ukuran 40cm x lebar 30cm x tinggi 20cm dengan 8 sekat untuk stup madu. Masih kosong tanpa koloni lebah. Selain bermanfaat bagi kecantikan, madu juga memiliki manfaat bagi kesehatan. Seperti mencegah diabetes, mencegah kanker dan menyehatkan jantung, memperkuat sistem kekebalan tubuh, menyembuhkan luka, menurunkan kolesterol dan berat badan. Rasulullah SAW juga menganjurkan penggunaan madu sebagai obat. Sehingga pas jika Basada menekuni kegiatan ekonomi di sektor ini. "Peluang dan potensi harus diambil dan dikelola. Banser harus takut tidak mandiri, takut tidak kreatif. Pesan Ketua PW Ansor Lampung, Hidir Ibrahim, ada kemauan pasti ada jalan," ujarnya. Kader Banser Husada Kasui, Nasib Irawanto membenarkan dukungan nyata budidaya lebah oleh Satsuswil Basada Lampung. "Benar. Sudah 50 persen terealisasi. Ide awal ini supaya kader Banser punya pandangan wirausaha. Jadi tidak hanya nunggu ada lowongan kerjaan ini itu. Banser bisa mandiri," katanya. (Tegar)


Terkait