Warta

Ansor Way Kanan Dorong Kader Berpikir dan Bergerak

Ahad, 16 Oktober 2016 | 08:58 WIB

WAY KANAN – Pimpinan cabang (PC) GP Ansor Way Kanan melalui PAC Banjit dipimpin Yudi Hutriwinata menggelar Pendidikan Kepemimpinan Dasar (PKD) VI di MA Nurul Islam, Kampung Simpang Asam. Acara yang diikuti 57 peserta dari berbagai daerah itu dihelat mulai Jumat hingga Minggu (14-16/10). Kepada peserta, Sekretaris PC GP Ansor Way Kanan, Eko Wahyudi, mengatakan, setiap orang bisa sukses jika mau menghormati orang lain dan mau bekerjasama. "Pendidikan ini adalah salah satu pintu gerbang bagi pemuda yang ingin berhimpun dalam Nahdlatul Ulama (NU). Karena itu penting bagi kader untuk memajukan dirinya dan organisasi," kata Eko, Minggu (16/10). Ketua Lakpesdam NU, Supri Iswan, menambahkan, pemuda Ansor adalah bagian NU. Selain itu, ada juga Muslimat, Fatayat, PMII, IPNU dan IPPNU. "Gerakan Pemuda Ansor juga memiliki badan semi otonom yang disebut Barisan Ansor Serbaguna atau Banser," tambah Ketua PC GP Ansor Way Kanan masa khidmat 2010-2014 itu. Selain Aswaja dan Keansoran, materi disampaikan meliputi kewirausahaan dan keorganisasian. Wakil Ketua Heri Amanudin dan Hasyim Asyari turut mengisi materi kegiatan itu. Tokoh NU Kiai Hambali dan H Aly Murtadho juga berpartisipasi menyukseskan kegiatan tersebut. Praktek keorganisasian dengan ilustrasi membangun mushola senilai Rp150 juta dilakukan peserta yang dibagi menjadi lima kelompok. Ketua GP Ansor Way Kanan Gatot Arifianto meminta peserta mengumpulkan pakaian, sarung, peci, jam tangan, sandal dan barang lain melekat di badan mereka tanpa sampai telanjang dengan masing-masing harga telah disepakati bersama oleh bendahara kelompok. "Kerjasama, rela berkorban, ikhlas, bergerak, bertanggung jawab diperlukan untuk tercapainya tujuan bersama yang diilustrasikan dengan membangun mushola tadi," ujar Irawan, salah satu peserta PKD VI. Berkaitan dengan persoalan organisasi, peserta menyimpulkan ketidakdisiplinan, mau menang sendiri, tidak taat peraturan hingga lemahnya sektor ekonomi adalah beberapa contoh kendala bagi organisasi. "Solusi demi kemajuan organisasi ialah disiplin, mau mendengar, taat peraturan. Adapun untuk penguatan sektor ekonomi perlu diadakan, contoh sederhananya anggota mau menabung bagi organisasi. Hal-hal tersebut penting bagi kemajuan organisasi," ujar Irawan lagi pada sesi diskusi. (Anisa Yuliani).


Terkait