Bahas Program Merdeka Belajar, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unila Gelar Diskusi MBKM dan Kurikulum
Ahad, 8 Desember 2024 | 11:25 WIB

FGD Program Merdeka Belajar, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unila menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten, Jumat (6/12/2024)
Bandar Lampung, NU Online Lampung
Dalam rangka memperkuat pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) serta menyempurnakan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan global dan industri, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD).
FGD bertema MBKM dan Kurikulum itu digelar di Ballroom Hotel Swissbell, Jumat (6/12/2024). Acara dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Lampung, Prof Suripto Dwi Yuwono.
"Pentingnya kolaborasi lintas institusi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Unila," kata Prof Suripto
dalam sambutannya.
Ia juga menyoroti peran kurikulum berbasis MBKM dalam membentuk lulusan yang adaptif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan dunia kerja.
Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan dan Wakil Dekan FEB Unila, Sekretaris LP3M Unila, serta sejumlah narasumber dari dalam dan luar negeri.
Diskusi diawali oleh Prof. Darmansyah, dari Universitas Negeri Padang yang membahas implementasi kurikulum berbasis MBKM dengan pendekatan interdisipliner. Ia menekankan pentingnya integrasi antara teori dan praktik dalam proses pembelajaran.
Prof Imbarine Bujang, Deputy Rector for Academic Affairs UiTM Sabah Branch Malaysia, berbagi pengalaman dalam mengembangkan kurikulum berbasis industri di Malaysia. Ia menyoroti pentingnya kemitraan strategis antara universitas dan dunia usaha dalam meningkatkan relevansi pendidikan.
Kemudian David Tereladze dari Muthoot Business School India memaparkan strategi internasionalisasi kurikulum dengan pendekatan kewirausahaan. Ia menekankan pentingnya pengembangan soft skills untuk menunjang keahlian teknis mahasiswa.
Iyos Effendy, perwakilan dari Auto 2000 (Astra International), dan Fanditius, dari Strategic Planning Manager Pertamina, membahas sinergi antara akademisi dan dunia usaha untuk menciptakan lulusan yang kompetitif. Mereka juga menekankan pentingnya program magang sebagai bagian integral dari MBKM.
Dengan beragam perspektif dari narasumber, FGD ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi konkret untuk meningkatkan kualitas kurikulum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Kegiatan ini mencerminkan komitmen Unila dalam menghasilkan lulusan yang unggul, inovatif, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.