Islam dan politik memiliki hubungan yang kompleks dan bervariasi tergantung pada konteks sejarah, budaya, dan negara tempat Islam dipraktikkan. Secara umum, Islam tidak hanya dianggap sebagai agama, tetapi juga sebagai panduan hidup yang komprehensif, termasuk dalam urusan politik dan pemerintahan.
Hubungan antara Islam dan politik terus berkembang, dipengaruhi oleh dinamika global, regional, dan lokal, serta interpretasi yang berbeda-beda terhadap ajaran Islam itu sendiri.
Khutbah I
اَلْحَمْدُ للهِ حَمْداً يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِك. سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِك. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُه. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَه. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيرْاً وَنَذِيْراً. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَاماً دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
Hadirin rahimakumullah,
Pada hari yang mulia ini, khatib menyeru kepada jamaah Jumat sekalian untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt, yakni dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Perintah untuk takwa telah tercantum dalam Al-Qur’an Surat Al Ahzab ayat 70:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.
Jamaah rahimakumullah,
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt, Tuhan yang menciptakan alam semesta beserta seisinya, juga Tuhan yang mengatur segala sesuatu di dalamnya. Tidak ada sesuatu apapun yang terjadi di alam semesta tanpa luput-Nya.
Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw, beserta keluarga dan para sahabatnya. Nabi yang membebaskan manusia dari zaman kebodohan hingga penuh keteraturan, humanisme dan ilmu pengetahuan.
Jamaah rahimakumullah,
Pada kesempatan yang mulia ini, mari kita bersama-sama merenungi satu topik penting dalam kehidupan umat Islam, yaitu jihad politik. Jihad, dalam pengertian umum, sering kali dipahami sebagai perjuangan di jalan Allah, namun jihad bukan hanya dalam konteks peperangan fisik, melainkan mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk politik.
Kata jihad berasal dari kata kerja jahada yang berarti “berusaha dengan sungguh-sungguh”. Dalam ajaran Islam, jihad mencakup segala bentuk usaha untuk menegakkan kebaikan dan mencegah kemungkaran. Jihad terbesar adalah melawan hawa nafsu, seperti yang diajarkan oleh Rasulullah saw lewat haditsnya yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi, bahwa Jihad yang paling besar adalah jihad melawan hawa nafsu.
Namun, jihad juga dapat bermakna perjuangan sosial dan politik, khususnya dalam konteks memperjuangkan nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan kebaikan di dalam masyarakat. Inilah yang kita kenal dengan istilah jihad politik.
Jamaah rahimakumullah,
Jihad politik adalah bentuk usaha dalam rangka mewujudkan keadilan, kebenaran, dan nilai-nilai Islam melalui sistem politik yang sah. Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk tidak apatis terhadap keadaan masyarakat dan negara. Politik dalam Islam tidak hanya dipandang sebagai sarana meraih kekuasaan, tetapi juga sebagai alat untuk menegakkan hukum-hukum Allah dan memakmurkan masyarakat.
Dalam Al-Qur’an surah Al-Maidah ayat 8, Allah swt berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena keadilan itu lebih dekat kepada takwa (QS Al-Maidah: 8).
Ayat ini menegaskan bahwa sebagai Muslim, kita diperintahkan untuk menegakkan keadilan, termasuk dalam bidang politik. Jihad politik berarti berjuang untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip keadilan ini ditegakkan di dalam pemerintahan, hukum, dan kebijakan.
Jamaah rahimakumullah,
Dalam konteks jihad politik, umat Islam memiliki tanggung jawab yang besar. Kita dituntut untuk menjadi partisipan aktif dalam proses politik, baik sebagai pemilih maupun sebagai pemimpin yang amanah. Rasulullah saw bersabda dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, yang artinya Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya.
Hadits ini mengingatkan bahwa peran kita dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat adalah amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Memilih pemimpin yang adil dan amanah, ikut terlibat dalam proses legislasi yang berpihak pada keadilan, dan mendukung kebijakan yang mendatangkan maslahat adalah bagian dari jihad politik.
Namun, jamaah sekalian, perlu diingat bahwa jihad politik harus dilakukan dengan cara yang benar. Islam tidak membenarkan kecurangan, tipu daya, atau kekerasan dalam mencapai tujuan politik. Jihad politik yang benar adalah jihad yang dilakukan dengan mengikuti aturan yang sah, berdasarkan keadilan, dan menjaga akhlak yang mulia.
Allah swt berfirman dalam surah An-Nahl ayat 125:
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik (QS An-Nahl: 125).
Ini berarti bahwa dalam menjalankan jihad politik, kita harus mengedepankan hikmah, kebijaksanaan, dan dialog yang baik, bukan dengan kekerasan atau paksaan.
Jamaah rahimakumullah,
Marilah kita mengambil pelajaran bahwa jihad politik bukanlah soal ambisi pribadi atau golongan, melainkan soal menegakkan keadilan dan memperjuangkan kebenaran dalam rangka ridha Allah. Marilah kita berusaha menjadi umat yang peduli terhadap kondisi politik dan sosial di sekitar kita, dengan selalu berpegang pada prinsip-prinsip Islam.
Semoga Allah swt memberikan kita kekuatan untuk menjalankan jihad politik yang benar, dan menjadikan kita umat yang mampu menegakkan keadilan di dunia ini. Aamin ya rabbal alamin.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Yudi Prayoga, Pengajar di Pondok Pesantren Al Hikmah Kedaton Bandar Lampung