BANDAR LAMPUNG – Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang dibuka sebagai alternatif untuk mengatasi macet di jalan lintas Sumatera ternyata belum sepenuhnya nyaman. Faktanya, masih saja ada oknum masyarakat yang berusaha menangguk untung dari momen mudik ini.
Kapolda Lampung, Irjen Pol. Suntana mengakui ada segelintir oknum yang meminta uang (pungli) kepada pengendara yang melintas menggunakan jalan tol di daerahnya. Kapolda tak menjelaskan spesifik di kawasan mana pungli itu terjadi, namun ulah tersebut jelas menggangu kenyamanan pemudik.
“Hal-hal semacam ini kadang muncul dan mengganggu kenyamanan pengendara,” kata Kapolda kepada wartawan, Senin (11/6/2018).
Kapolda mengakui, polisi tidak serta merta bisa mengantisipasi hal semacam ini. Karenanya, dia butuh kerjasama masyarakat untuk memberi ketenangan dan kenyamanan. Karena hal-hal sepele semacam ini akan membuat citra daerah menjadi buruk.
“Polisi tidak bisa berjaga di jalan tol yang panjang ribuan kilometer. Kami berharap kerjasama semua pihak,” kata Kapolda berharap masyarakat tidak membuat ulah yang nantinya akan membuat buruk nama baik daerah.
Sementara itu, Polres Mesuji akhirnya berhasil mengamankan dua orang pelempar batu kearah bus pemudik dengan rute Jambi-Ponorogo, Jawa Timur. Hal itu diungkapkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat kanjungan kerja di Pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Senin (11/6).
“Telah terjadi peleparan batu bus Damri sebanyak dua kali. Pelaku ada lima orang, kejadian bukan wilayah Lampung tapi perbatasan Mesuji dan wilayah Ogan Komering Ilir (OKI), dan sudah ada dua yang sudah ditangkap, pelakunya masih anak-anak berusia 13 – 14 tahun,” ujar Tito.
Menurut Tito, pelaku pelemparan bus pemudik tersebut merupakan anak-anak nakal atau iseng. “Kemungkinan waktu merek lihat kendaraan yang melintas di jalan tol lancar, akhirnya meraka iseng melapar batu kearah bus yang melintas,” terangnya.
Dia mengungkapkan, pelaku sudah dilakukan penindakan dan proses hukum tetap dilakukan sesuai dengan undang-undang anak. “Tapi perlu ada jajaran stekolder otoritas TNI-Polri di Lampung dan Sumatera Selatan, disepanjang tol ini dilakukan sosialisasi supaya anak-anaknya tidak gatal tangannya,” jelasnya.
Diketahui sebelumnya, bus pemudik dengan rute Jambi-Ponorogo, Jawa Timur dilempari batu oleh orang tidak dikenal di Mesuji, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, pada Minggu pagi (10/6). Berdasarkan keterangan sopir bus Doni, dilempari batu sebanyak dua kali yang mengakibatkan satu penumpang mengalami luka robek di bagian kepala akibat terkena batu. (saf/