• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Selasa, 2 Juli 2024

Warta

Pentingnya Bertawasul Sebagai Jembatan Penghubung Doa

Pentingnya Bertawasul Sebagai Jembatan Penghubung Doa

BANDAR LAMPUNG – Mustasyar Majelis Wilayah Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kemiling, Bandar Lampung, Kiai Surawan menyampaikan pentingnya bertawasul sebagai upaya membangun jembatan penghubung antara seseorang dengan Allah SWT.

Makna tawasul adalah segala hal yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tawasul atau wasilah penting untuk diamalkan terutama disaat seseorang akan berdoa, sebagai pendorong agar doa diijabah oleh Allah SWT.

Hal tersebut disampaikan Kiai Surawan saat membacakan kajian kitab Almuqtathafat Li Ahlilbidayat, karya Kiai Marzuki Mustamar, dalam agenda Lailatul Ijtima, yang diadakan NU Ranting Kelurahan Pinang Jaya, Kemiling, Bandar Lampung di Masjid Jami' Thariqul 'Ibad, Sabtu, 5 Desember 2020 malam. Kegiatan dihadiri sekitar 50 Warga Nahdiyin di Kecamatan Pinang Jaya. Lailatul Ijtima adalah agenda rutin yang diadakan NU Ranting Pinang Jaya, Kemiling, setiap bulan.

Kiai Surawan menganalogikan, seperti halnya seseorang yang akan menghadap seorang lurah, jika dengan membawa surat pengantar dari RT maka keperluan akan lebih mudah diselesaikan. Karena orang tersebut membawa pengantar dari orang-orang yang dekat dan mengerti.

“Begitu juga dengan Allah SWT, karena kita mungkinjauh dengan Allah sebab banyaknya dosa, maka kita butuh bertawasul dengan orang-orang yang sudah dekat dengan Allah SWT, agar doa kita diijabah oleh Allah SWT,  melalui kekasih-Nya yang kita jadikan sebagai wasilah,” ujar Kiai Surawan.

Kepada jemaah yang hadir, Kiai Surawan juga menyampaikan agar Jemaah tidak terjebak ke dalam kemusyrikan, maka harus ditanamkan dalam keyakinan bahwa sang pengabul doa adalah Allah SAW. Sedangkan tawasul/wasilah hanyalah sebagai alat untuk menghantarkan doa-doa yang seseorang panjatkan.

Dasar bertawasul adalah Alquran surah Almaidah Ayat 35 yang artinya "Wahai orang-orang yang beriman! bertakwalah kepada Allah SWT dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung".

Dalam hadits Shahih Bukhari Rasulullah SAW juga mengajarkan bertawasul saat doa setelah adzan, yang artinya "Ya Allah. Rabb Pemilik seruan yang sempurna ini, dan Pemilik salat yang akan didirikan ini, berikanlah wasilah (perantara) dan keutamaan kepada Muhammad. Bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji sebagaimana Engkau telah janjikan"‘.

Bahasan tentang pentingnya bertawasul dalam Lailatul Ijtima tersebut diikuti dengan antusias para jemaah. Di akhir kegiatan juga para jemaah mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan berbagai pertanyaan. (Ghufron)


Editor:

Warta Terbaru