• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Warta

Mengejar Keistimewaan Lailatul Qodar

Mengejar Keistimewaan Lailatul Qodar
Mengejar Keistimewaan Lailatul Qodar Oleh : Disisi Saidi Fatah TANPA terasa, Bulan Suci Ramadhan akan segera  berakhir. Kita baru saja melewatkan 10 malam yang pertama, yakni malam yang penuh rahmat,  dan 10 malam yang kedua yakni malam  yang penuh dengan ampunan. Lalu apa keistimewaan pada 10 malam Ramadhan yang terakhir?  Keistimewaan pada 10  malam Ramadhan yang terakhir,  salah satunya adalah terdapat malam yang begitu mulia yakni Lailatul Qodar. Lailatul Qodar adalah  malam yang penuh keberkahan dimana pada malam itu waktu diturunkan nya Alqur'an, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Sebagaimana firman Allah SWT  dalam Qur'an  Surah  Al -Qodr Ayat 1-5 إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ “(1) Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan. (2) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (3) Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (4) Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. (5) Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar” (QS. Al-Qadr: 1-5). Dari A’isyah radhiallahu’anha, beliau  berkata; “Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersungguh-sungguh pada sepuluh malam terakhir dengan kesungguhan yang tidak beliau lakukan pada waktu-waktu lainnya. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam apabila memasuki sepuluh malam terakhir, beliau mengikat sarungnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan istri-istrinya (untuk shalat malam). Lailatul Qodar terjadi pada sepuluh malam terakhir dan terjadi pada malam-malam yang ganjil. Barangsiapa yang menghidupkan malam-malam itu karena berharap keutamaannya maka sesungguhnya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya tanda Lailatul Qodar adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya tanda Lailatul Qodar adalah matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi. Kita tidak tahu pasti kapan Lailatul Qodar itu hadir, sebab kita  hanyalah manusia biasa.  Mari kita perbanyak istighfar dan ber-i'tiqaf, perbanyak doa memohon ampunan kepada Allah dengan merendahkan diri kita dan berharap ridho dari-Nya. Marilah kita selalu berdoa dan meminta kepada-Nya, memohon taufiq-Nya agar kita diberi kemudahan dalam ketaatan dan diberi kesempatan untuk dapat menuai pahala darinya dengan berpuasa, qiyamul lail dan melakukan ibadah-ibadah lainnya di bulan Ramadhan . Sehingga kita keluar dari bulan yang penuh berkah ini dengan penuh keimanan, takut, berharap dan cinta hanya kepadanya semata. Dan mudah-mudahan Allah senantiasa membimbing dan memberikan kita kekuatan untuk tetap tsabat dan istiqamah di atas jalan yang lurus, jalan orang-orang yang diridhai dan diberikan kenikmatan olehnya sampai kita bertemu dengannya nanti. Aamiin Ya Rabbal Alamin. (*) ** Penulis adalah alumni BPUN Mataair Way Kanan 2015. Guru pengampu IPA dan TIK di SMP Manba'ul 'Ulum Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 11 Way Kanan Lampung.


Editor:

Warta Terbaru