BANYAK umat muslim di dunia hanya mengetahui keistimewaan malam Lailatul Qodar. Namun tak banyak yang tahu sebuah cerita di balik terjadinya Lailatul Qadar.
Ceritanya berawal ketika Rasulullah melihat kehebatan seorang lelaki Bani Israil yang senantiasa menghunuskan pedang (berperang) membela agama Allah selama 1000 bulan (lebih kurang 83 tahun). Nabi SAW yang kagum dengan lelaki itu kemudian memanjatkan sebuah doa kepada Allah SWT:
"Ya Tuhanku. Engkau jadikan umatku lebih pendek umurnya dan lebih sedikit amalnya (amal yang sedikit, tetapi ganjarannya besar)."
Kemudian Allah mengabulkan doa Nabi SAW dengan memberikan Lailatul Qadar kepada umat Nabi Muhammad SAW yang mana jika seseorang menghidupkan satu malam itu saja, ganjarannya lebih baik dari lelaki Bani Israil yang berjihad selama 1000 bulan itu.
Lalu, siapakah lelaki Bani Israil itu?
Dikatakan bahwa nama lelaki itu ialah Syam'un. Menurut riwayat, ia berperang dengan musuh selama 1000 bulan. Bahkan bulu tengkuk kudanya pun tak pernah berdiri saat menghadapi musuh. Sehingga tiba satu pengkhianatan dari isteri beliau yang terlena dengan tawaran sebuah bejana penuh emas dari orang kafir jika berhasil mengikat suaminya itu.
Pada satu malam, isterinya khianat itu berhasil mengikat suaminya dengan tali. Namun, ketika Syam'un sadar dari tidur dan menggerakkan badannya, semua tali itu putus dengan mudah.
Lalu beliau bertanya kepada isterinya : "Mengapa kau berbuat demikian?"
Lalu isterinya yang jahat itu menjawab: "Aku hanya ingin menguji kekuatanmu saja."
Isterinya menceritakan hal itu kepada orang-orang kafir. Segeralah mereka memberi rantai besi kepada isteri yang jahat itu untuk mengikatnya sekali lagi. Namun, ikatan besi pada badan Syam'un diputuskan dengan amat mudah saja. Ketika Syam'un bertanya kembali isterinya memberi jawaban yang sama.
Lalu menyamarlah Iblis sebagai manusia dan mendatangi orang-orang kafir dan isteri Syam'un yang sedang melaporkan kerja yang gagal tersebut. Maka Iblis tersebut memberi cadangan agar isteri Syam'un bertanya kepada suaminya apakah benda yang mampu mengikatnya. "Helaian rambut yang tumbuh di dagu ku ini," jawab Syam'un dengan jujur kepada isterinya ketika ditanya.
Memang tidak dinafikan bahwa Syam'un mempunyai delapan helai janggut yang amat panjang hingga ke tanah. Ketika beliau tidur, si isteri mengikat kaki dan tangannya dengan delapan helai janggutnya tersebut. Kemudian orang-orang kafir membawanya ke tempat penyiksaan dan penyembelihan yang amat luas dan tingginya 400 hasta dengan satu tiang. Maka mulailah penyiksaan mereka dengan memotong kedua telinganya dan bibirnya.
Kemudian Syam'un memohon kepada Allah SWT agar memberinya kekuatan untuk memutuskan ikatan dan dapat merobohkan tempat penyiksaan tersebut. Allah mengkabulkan doanya. Dengan kekuatannya Syam'un melepaskan diri dari ikatan itu dan berhasil merobohkan tempat itu dengan merobohkan tiang yang membuat tempat itu tidak stabil lalu runtuh menimpa semua orang kafir kecuali Syam'un saja yang selamat. [Kisah ini diambil dari hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas]
Semoga dengan tahunya sejarah Lailatul Qadar menjadikan kita bersungguh-sungguh untuk mencari malam yang lebih baik dari 1000 bulan tersebut. (Kisah ini diambil dari kitab Mukashafah al-Qulub (Penenang Jiwa) bab 103 karya Imam Al-Ghazali)